Bukalapak Vs Shopee dari Kacamata Seorang Penjual

Konten [Tampil]

Anda semua pasti tahu marketplace yang sudah tidak asing lagi seperti Bukalapak dan Shopee. Kedua marketpalce tersebut menawarkan banyak kemudahan bagi Anda yang hobi berbelanja online. Kali ini saya tidak akan membahas seluk-beluk belanja online. Di sini saya ingin membahas bagaimana Bukalapak Vs Shopee dari Kacamata Seorang Penjual

Tulisan ini merupakan review murni dari pengalaman pribadi sebagai penjual di kedua marketplace tersebut. Kalau ada yang jelek jelek ya anggaplah itu sebagai kritik dan masukan. Kalau ada yang bagus ya silahkan ditingkatkan lagi. Pastinya tulisan ini tidak ada tendensi apapun dan tidak ada maksud untuk menjatuhkan siapapun.

Saya belum lama berjualan di kedua marketplace besar tersebut, jumlah transaksinya pun masih bisa dihitung dengan jari lah, jari saya, jari kakak saya, jari pak RT dan jari kawan kawan saya 😜.

Okay kita mulai yang pertama dari sisi kemudahan upload produk, baik Bukalapak maupun Shopee sama sama mudah dalam hal upload produk.  Di shopee, yang jadi problem adalah ketika produk sudah diupload tapi kena cekal, akan sangat sulit buat diedit/ diperbaiki. Jalan satu satunya adalah dengan menghapus produk yang kena cekal tersebut dan mengulang proses uploadnya. Jika jumlahnya hanya satu atau dua produk yang dicekal tentunya tidak jadi soal. Tetapi jika yang dicekal produknya banyak, lumayan pegel buat uploadnya.

Kemudian dari sisi harga dan persaingan, sudah jadi  rahasia umum di para seller dan dropshipper, jualan di shopee adalah jualan yang berdarah darah. Penjual yang nggak mau mengorbankan profit dan memanjakan pembeli jangan harap bisa jualan banyak, apalagi produknya terlalu umum dan tidak punya keunikan. Kalian hanya punya harapan produk kalian laku jika kalian pakai iklan, kalau tidak dibantu iklan, maka berdoa aja agar dimudahkan rejekinya. Buat yang muslim boleh dengan sholat Fajar dan sholat Dhuha. Buat yang lain berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing. Karena pada dasarnya Tuhanlah yang memberikan rejeki, bukan pembeli. NOTE: Jika pengen jualan dengan tidak mengganggu profit, bukalapak dapat dijadikan  pilihan.

Ketiga, dari sisi handling order. Masih di shopee, ketika kalian terima order kalian hanya diberikan waktu hari ini dan maksimal besoknya jam 12 malem buat kirim orderan. Kalau kalian hanya dropshiper yang menggantungkan nasib pada suplier, berdoalah agar suplier kalian baik hati dan tidak sombong, serta komit untuk mengirimkan barang tepat waktu. Jika pas nemu suplier yang lelet dan sok dibutuhkan, maka kemungkinan yang kalian terima ada dua; kena pinalti karena mengabaikan order, atau pembeli kalian terima barang gratis sementara duit kalian melayang gara gara suplier kalian telat kirim barang.Lain cerita kalo kalian punya stok barang sendiri, no problem. Jika di Bukalapak, kalian diberikan waktu 1x24 jam untuk menentukan apakah orderan mau diambil atau tidak, dan 2x24 jam untuk mengirimkan pesanan. Selisih 1x24 jam, ada cukup waktu buat memproses pesanan dengan tidak terburu buru.

Ke empat, soal resi pengiriman. .Enaknya di shopee; Jika kebetulan kalian kehabisan waktu buat proses barang kalian bisa masukin nomer resi abal abal/ tidak valid buat menjalankan transaksi. kalian diberikan waktu hingga 3x24 jam untuk mengganti dengan resi yang asli. Tapi imbasnya, kalau pembeli tau, nama toko kalian bakalan nggak bagus di mata pembeli.

Dan terakhir, adalah withdraw  hasil penjualan. Menurut saya withdraw dana di shopee relatif lebih lama dibanding dengan Bukalapak. Jadi butuh kesabaran ekstra buat kalian yang modalnya ngepas.

Satu hal yang paling saya suka di Bukalapak adalah kita bisa ngutang dulu buat ngiklan produk di Bukalapak, dan baru ditagih kalau barang kira ada yang laku, dengan memotong saldo hasil penjualan tersebut. Nilai kredit yang bisa dipakai buat ngiklan tidak besar, tapi lumayan membantu utnuk mempromosikan produk kita.



Jika kalian punya pengalaman berbeda saat berjualan di marketplace, silahkan dishare di kolom komentar yang telah disediakan,