Rencana Pemindahan Ibukota Negara ke Luar Jawa

Konten [Tampil]
Wacana pemindahan Ibukota dan Pusat Pemerintahan RI sebenarnya sudah pernah dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada Tahun 1957-1958 dengan Palangkaraya sebagai pilihannya.  Mengapa Palangkaraya? karena konon hanya Pulau Kalimantan yang tidak berada di atas Ring Of Fire sehingga relatif aman dari bencana kegempaan. Selain itu tanah di Pulau Kalimantan juga masih tersedia sangat luas, sehingga tidak perlu lagi direpotkan dengan pembebasan lahan.

Tahun 1999, Malaysia sudah lebih dahulu melakukan pemindahan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya yang berjarak 25 kilometer jauhnya. Saat itu Malaysia menghadapi problem kemacetan sebagai akibat pertumbuhan kota.

Hal yang sama yang kini dihadapi oleh Jakarta. Kemacetan dan polusi menjadikan Jakarta dinobatkan menjadi "Kota Terburuk  ke-4" di dunia pada saat lalu lintas jam sibuk. Kemacetan juga menyumbang ketidak efisiensi yang dari sisi ekonomi diperkirakan kerugian mendekati Rp. 100 Trilyun per tahun. Banjir juga turut memperburuk wajah Jakarta yang memang sudah buruk.


Kini wacana pemindahan Ibukota ke Luar Jawa dihidupkan lagi oleh Presiden Joko Widodo, dan tentunya sudah dipertimbangkan dari segala aspek. Jika memang pemindahan ibukota RI ke luar Jawa membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa, mengapa tidak?

Tantangan yang muncul dari rencana pemindahan ibukota negara ke luar Jawa justru akan muncul dari segelintir politisi yang akan berkicau dengan segala nyinyirannya. Karena dari nyinyir itulah mereka mewarnai kehidupan demokrasi di Indonesia.

Sebagai blogger newbie, mas Adi hanya bisa berharap melalui tulisan ini, ke depan Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani, dengan segala kemakmuran rakyatnya dan kepemimpinan yang amanah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak