Tips Mencari Tambahan Uang Saat Musim Mudik Lebaran

Konten [Tampil]
Mudik Lebaran di Indonesia sudah menjadi tradisi yang berlangsung setiap tahun. Jutaan pemudik bergerak meninggalkan rutinitas sehari hari menuju kampung halaman. Mereka menyempatkan diri untuk menengok kampung halaman setelah setahun lamanya disibukkan dengan mencari nafkah. Dan pastinya dengan tradisi mudik, ini turut menggerakan roda perekonomian di daerah.

Tips Mencari Tambahan Uang Saat Musim Mudik Lebaran
Arus Mudik Lebaran Menjelang Gerbang Tol
Walaupun sifatnya musiman, para pemudik ini akan membelanjakan uang yang dikumpulkannya selama ini entah dengan membeli oleh oleh saat nanti mereka balik, atau sekedar berbagi rejeki dengan sanak saudara di rumah. Dan artinya perputaran uang yang ada di daerah akan meningkat. Nah buat kalian yang kebetulan masih jobless, belum bekerja, dapat memanfaatkan momentum mudik lebaran ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan, syaratnya cuma satu, hilangkan gengsi dan malu. Lumayan daripada kalian menghabiskan waktu dengan nongkrong yang tidak jelas tujuan serta manfaatnya. Berikut ini beberapa hal yang dapat kalian lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang sifatnya musiman ini:

Menjual bensin eceran

Tradisi mudik yang berlangsung setahun sekali dan serentak ini akan mengakibatkan kendaraan yang selama ini biasa bermacet macetan di Ibukota akan membanjiri daerah atau kampung halaman. Hal ini tentunya menciptakan peluang untuk mengais rupiah dengan berjualan bensin eceran. Loh bukannnya ada SPBU mas Adi? ya betul ada SPBU, namun SPBU tentunya memiliki kapasitas dalam menyalurkan BBM ke masyarakat, dan tentunya pada momentum mudik ini akan terjadi antrian kendaraan di SPBU. Tidak semua orang mau ngantri bro, dengan berbekal uang THR mereka mungkin tidak keberatan membeli bensin eceran dengan harga sedikit lebih mahal.

Jadi tukang parkir dadakan

Membludaknya kendaraan yang membanjiri daerah atau kampung kampung, tentunya menciptakan peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memanfaatkan space kosong entah di pekarangan atau pinggir jalan untuk dijadikan lahan parkir sementara.  Kalian bisa ijin dahulu sama yang punya tanah, atau bekerja sama dengan pemilik toko/ warung atau tempat usaha lainnya yang berada di pinggir jalan, modalnya cukup satu, sempritan atau peluit. Aturan di daerah masih tidak seketat di ibukota, mobil mobil masih bisa parkir di pinggir jalan utama tanpa merasa kuatir mobilnya kena derek DISHUB. apalagi cuma motor. Pemilik motor cuma butuh rasa aman ketika motornya diparkir di pinggir jalan. Di sinilah kalian bisa menjual jasa kalian yaitu dengan memberikan rasa aman kepada pemilik kendaraan.

Jualan makanan dan minuman di sekitar tempat wisata

Hal yang umumnya dilakukan pemudik di kampung halaman adalah dengan mengunjungi tempat wisata yang ada di daerahmu. Jadi manfaatkan peluang ini dengan berjualan makanan atau minuman. Mas Adi, bukannya di dalam tempat wisata juga sudah ada yang jualan makanan dan minuman? betul bro, tapi pengunjung juga tahu jika membeli makanan dan minuman di dalam tempat wisata harganya bisa digetok semau gue, kalian bisa manfaatkan dengan menjual makanan dan minuman dengan harga sedikit lebih murah dibanding dengan yang jualan di dalam tempat wisata. Tapi kalau kalian mau jual sedikit lebih mahal dibanding dengan yang ada di dalam itu juga hak elo bro dan itu sah sah saja.

Jualan souvenir yang punya ciri khas

Kalau kalian punya bakat bikin barang kerajinan tangan, pernak pernik handicraft, sebaiknya dimanfaatkan untuk mendulang rupiah, mumpung lagi rame ramenya. Atau jika kalian tidak bisa bikinnya, kalian bisa bekerja sama dengan toko cinderamata atau toko oleh oleh yang ada di kampung halaman kalian buat berjualan souvenir atau cenderamata tersebut dengan sistem komisi atau cara lainnya. Terus cara jualannya gimana mas Adi, saya kan nggak punya lapak? Halah gampang bro, kalian datang aja ke alun alun atau food court tempat orang makan yang rame, kalian tawarin dah  di situ.

Jadi abang ojek dadakan

Masuknya kendaraan yang rata rata berplat B, F, atau D di daerah tentunya berimbas pada kemacetan. Nah kalian manfaatin dah itu peluang. Kalian bisa nongkrong di spot spot yang ramai dan tawarkan jasa layanan antar kalian.

Orang saat mau pergi ke tempat lain jika melihat kemacetan yang terpikir di benaknya cuma satu, gimana caranya biar gue nggak kena macet, dan sampai tujuan secepatnya. Maka yang dia lakukan adalah nutul nutul HPnya buat manggil ojek online.

Tapi berdasarkan pengalaman pribadi mas Adi yang pernah narik taksi online, lebaran itu peak season, jika dulu di layanan UBER tampilannya merah, semerah darah, bahkan lebih gelap lagi merahnya. Semakin gelap merahnya tarifnya semakin mahal dan nyari drivernya juga ampun susahnya. Kalian manfaatin deh peluang itu dengan menawarkan jasa ojek kalian.

Dari mas Adi 5 usaha itu aja dulu deh, kalau kalian mau menambahkan boleh, silahkan tulis di kolom komentar. Mungkin ada di antara kalian yang bertanya, dari 5 poin di atas mas Adi udah mencoba nomer berapa? bukannya mas Adi itu jobless juga? Jawaban saya:"belum bro, kalau saya ngerjain itu semua, yang nulis blog ini siapa? #ngeles 😄

Wes yo, sampai ketemu lagi di tulisan yang lain 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak