Pengertian, Penyebab dan Akibat Efek Rumah Kaca

Konten [Tampil]
Suhu di dalam rumah kaca selalu lebih hangat dibandingkan dengan suhu di luar rumah kaca, bahkan pada saat mendung sekalipun. Mengapa hal ini bisa terjadi? Kondisi ini terjadi disebabkan oleh sinar matahari yang menembus rumah kaca dalam bentuk gelombang cahaya. Ketika sinar matahari mengenai tanah atau tumbuhan di dalam ruangan rumah kaca, energi gelombang cahaya matahari kemudian diubah menjadi panas.
efek rumah kaca
Efek Rumah Kaca, foto via ck21.org
Gelombang energi panas ini atau yang kita sebut dengan infrared akan sulit keluar dari rumah kaca. Oleh karena itu, sebagian besar gelombang energi panas tersebut kemudian terjebak di dalam rumah kaca dan memanaskan suhu di dalam rumah kaca. Banyak ilmuwan yang meyakini bahwa kandungan karbon dioksida yang meningkat di atmosfer, yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, memiliki "efek rumah kaca" di bumi. Efek rumah kaca ini yang akhirnya meningkatkan suhu bumi yang potensial untuk mendatangkan bencana.

Lapisan atmosfir terdiri beberapa lapisan berturut-turut yaitu:
  • Lapisan troposfir, 
  • Lapisan stratosfir, 
  • Lapisan mesosfir 
  • Lapisan termosfer:
Lapisan terbawah (troposfir) merupakan yang terpenting dalam kasus Efek Rumah Kaca.  Sekitar kurang lebih  35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sedangkan sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir.

Penyebab Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca diakibatkan oleh kenaikan konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya yang berada di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini dipicu oleh kenaikan sisa  pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui batas kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.

Sebesar 25% energi yang masuk ke bumi akan dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer,  25% energi akan diserap awan, dan sisanya 45% energi yang masuk ke bumi diadsorpsi permukaan bumi, dan 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diabsorbsi akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infrared oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infrared yang dipancarkan oleh bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Pada saat keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca, maka perbedaan suhu di antara siang dan suhu ketika malam hari di bumi tidak terlalu jauh berbeda.


Akibat Efek Rumah Kaca


Peningkatan suhu permukaan bumi akan menyebabkan perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. yang berpotensi mengganggu keseimbangan hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menyebabkan naiknya  tinggi muka air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Langkah langkah mengurangi pemanasan global akibat efek rumah kaca:

1. Kurangi penggunaan zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon seperti freon atau aerosol.
2. Perbanyak lubang resapan air pada lahan lahan yang memungkinkan untuk itu.
3. Perbanyak untuk menanam tanaman,
4. Kampanyekan anti penebangan hutan/ deforestasi
5. Selamatkan lahan anda dari pembangunan yang bisa merusak lingkungan

efek rumah kaca terjadi karena emisi gas rumah kaca. Meningkatnya gas rumah kaca tersebut dikontribusi oleh hal-hal berikut:

Energi
Sektor industri dan transportasi merupakan penyumbang emisi terbesar gas rumah kaca. Selama kita masih menggunakan energi bahan bakar fossil atau yang dikenal dengan BBM, selama itu pula kita berkontribusi dalam menyumbang emisi gas rumah kaca.

Kehutanan
Hutan sebagai paru paru dunia memiliki manfaat untuk menyerap emisi gas rumah kaca, karena tumbuhan yang ada di hutan akan mengubah CO2 menjadi O2, sehingga dengan semakin rusaknya hutan semakin memberikan kontribusi terhadap naiknya emisi gas rumah kaca.

Pertanian dan Peternakan
Di sektor Pertanian dan Peternakan ini menghasilkan emisi gas rumah kaca  dari pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian serta pembusukan kotoran-kotoran ternak, dan pembakaran sabana. Sektor pertanian merupakan penghasil paling banyak gas metan (CH4).

Sampah
Sampah merupakan salah satu kontributor besar bagi pembetukan gas metan (CH4), karena aktifitas manusia sehari-hari.

Di balik pengaruh negatif dari efek rumah kaca, juga memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya efek rumah kaca, pergantian siang dan malam akan menyebabkan perbedaan suhu yang terlalu jauh. Pada saat malam hari bumi menjadi sangat dingin. Dengan adanya efek rumah kaca ini maka bumi menjadi hangat dan layak untuk ditinggali



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak