Mukjizat Nabi Muhammad SAW Menyambung Kembali Tangan Orang Badui Yang Terputus

Konten [Tampil]

Nabi Muhammad SAW, memiliki kepribadian yang paling utama umat yang ada di muka bumi ini. Beliau memiliki salah satu keistimewaan yang dimiliki Beliau yaitu diberikan kesabaran yang luar biasa dari Allah SWT.  Peristiwa ditamparnya Nabi Muhammad SAW oleh seorang Arab Badui merupakan salah satu bukti kesabaran Beliau. Beliau tidak membalas apa yang dilakukan oleh orang Arab Badui tersebut. Peristiwa ditamparnya Nabi Muhammad SAW ini terjadi karena Beliau memutuskan tali penarik timba air dari dalam sumur, sehingga timba tersebut jatuh ke sumur.
Seperti yang dikisahkan oleh Anas bin Malik, pada suatu hari, Baginda Nabi Muhammad SAW. mengunjungi Siti Fatimah. Lalu, Fatimah menceritakan kepada Beliau bahwa Siti Fatimah dan keluarganya belum makan sejak tiga hari yang lalu.
"Fatimah, kalau kalian belum makan sejak tiga hari, ayahmu sudah empat hari belum mencicipi makanan sama sekali," jawab Nabi Muhammad SAW. kepada Fatimah sambil memperlihatkan perut Beliau yang diganjal batu.



Nabi Muhammad SAW. merasa tidak tega melihat kedua cucunya yang juga kelaparan. Kemudian, Beliau meninggalkan rumah Fatimah, sambil bergumam, "Kasihan Hasan dan Husain yang sedang kelaparan!"
Nabi Muhammad SAW. bermaksud mencari rezeki agar kedua cucu dan putrinya itu tidak kelaparan Beliau terus menyusuri jalan-jalan di sekitar Madinah hingga melewati pasar.
Di tengah jalan, Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan seorang Arab Badui yang ketika itu sedang menimba air. Si Arab Badui ini tidak tahu bahwa yang sedang mendekat adalah Rosul utusan Allah Swt. Nabi Muhammad SAW. segera menghampiri seorang Arab Badui itu.

Nabi Muhammad SAW. kemudian bertanya "Hai, Badui. Apakah engkau membutuhkan seseorang untuk disewa jasanya?"
"lya," Si Arab Badui menjawab.
"Apa pekerjaan itu?"tanya Nabi Muhammad SAW. lagi.
"Menimba air di sumur ini,"kata si Arab Badui itu.
Si Arab Badui kemudian memberikan timba airnya kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian. Beliau mengerjakan pekerjaan itu. Beliau mendapat upah berupa tiga butir kurma untuk satu kali menimba air. Lalu, beliau memakan buah kurma itu, dan melanjutkan pekerjaan.

Sebagaimana dikisahkan, Nabi Muhammad SAW. sudah berhasil menimba sebanyak delapan kali. Ketika hendak menimba yang kesembilan, talinya terputus hingga timbanya jatuh ke sumur. Beliau berhenti sejenak, dan merasa kebingungan. Melihat hal itu, si Arab Badui kemudian menghampiri Nabi Muhammad SAW. dengan wajah marah. la memarahi, lalu menampar Nabi Muhammad SAW. la pun membayar upah atas pekerjaan Nabi Muhammad SAW. sesuai dengan ketentuan, yakni 24 butir kurma untuk delapan kali menimba air.

Nabi Muhammad SAW. kemudian menerima upah tersebut dari si Badui dengan wajah ramah tanpa kemarahan sedikit pun. Beliau mengambil timba dari sumur tersebut dengan tangannya, dan memberikannya ke hadapan si Arab Badui. Lalu, beliau meninggalkan si Badui, pulang ke rumah Fatimah.

Si Badui tertegun, dalam hatinya berkata, "la bukan orang sembarangan. Jangan-jangan, yang kutampar tadi barusan adalah seorang nabi, Muhammad." Lalu, si Badui mengambil pisau, dan memotong tangan kanan yang dipakai menampar Nabi Muhammad SAW. Darah mengalir deras dari lengannya hingga ia tak sadarkan diri.
Serombongan musafir yang kebetulan lewat di situ melihat si Arab Badui tersebut. Mereka berusaha membuat si Badui siuman dengan terus menyiramkan air di tubuhnya. Si Badui siuman.

"Musibah apa yang telah menimpamu?" tanya salah satu musafir.
"Aku telah menampar seseorang yang menurutku adalah Muhammad. Karena takut mendapat siksa dan kualat, kupotong tanganku yang lancang menampar Beliau tadi," jawab si Badui.

Kemudian, si Badui bergegas menuju masjid sambil membawa tangan kanan yang terpotong tersebut. la hendak mencari Nabi Muhammad SAW.
"Wahai para sahabat Muhammad, mana Nabi Muhammad?" teriak Badui.
"Mengapa kau mencari Nabi Muhammad?" tanya Abu Bakar, Umar, dan Utsman yang saat itu sedang duduk di masjid.
"Aku ada perlu dengannya."
Si Badui tidak menemukan Nabi Muhammad SAW. Lalu, Salman Al-Farisi mengantarkan si Badui itu ke rumah Fatimah. Sementara itu, Nabi Muhammad SAW. sedang memangku Hasan di paha kanan dan Husain di paha kiri beliau sambil menyuapi mereka dengan kurma.

Sesampainya di rumah Fatimah, si Badui berteriak memanggil Nabi Muhammad SAW., "Ya Muhammad!"
Mendengar teriakan itu, Nabi Muhammad SAW. menyuruh Fatimah agar melihat siapakah orang yang memanggilnya tersebut. Fatimah keluar rumah. Fatimah kaget melihat seorang Arab Badui menenteng potongan tangan kanan dengan tangan kirinya, dengan darah yang terus mengucur

"Lihatlah, siapa orang yang memanggil itu.” Tanya Nabi Muhammad SAW kepada Fatimah

Segera, Fatimah menghadap Nabi Muhammad SAW. dan memberitahukan tentang si Arab Badui dan tangannya yang telah terpotong. Mendengar laporan dari Fatimah, Nabi Muhammad SAW kemudian bergegas dari tempat duduk beliau dan menemui si Arab Badui.

Saat melihat Nabi Muhammad SAW., si Badui langsung meminta maaf.
"Wahai Muhammad, maafkan diriku, Sungguh, tadi aku tidak mengenalimu".

Nabi Muhammad SAW. bertanya, "Mengapa tanganmu terpotong
"Aku tidak sudi membiarkan tangan yang telah lancang ini. tidak akan kekal tanganku yang lancang telah menampar wajahmu ya Muhammad, jawab  si Badui.

"Masuklah Islam, maka kau akan selamat." Kata Baginda Nabi Muhammad SAW
Wahai Muhammad, jika engkau memang seorang nabi maka sambungkan lagi tanganku yang terpotong ini." Si Arab Badui tampaknya masih diliputi keraguan.

Nabi Muhammad SAW. kemudian mengambil tangan kanan si Badui tersebut, dan meletakkan di tempat semula. Lalu, beliau menyambungnya dengan hati-hati, mengusapnya dengan ludah beliau, serta membaca doa. Subhanallah, dengan izin Allah, tangan si Arab Badui tersebut sembuh seperti semula. Dan sejak peristiwa tersebut, si Badui memeluk Islam.

Demikian kisah Mukjizat Nabi Muhammad SAW Menyambung Kembali Tangan Orang Badui Yang Terputus, semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita ini

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak