Brigif 4 - Persiapan Operasi Dwikora & Meletusnya Pemberontakan G30 S/PKI

Konten [Tampil]

Persiapan Operasi Dwikora 

Dalam rangka Operasi Dwikora pada tanggal 25 Agustus tahun 1965, Brigif-4 di bawah pimpinan Letkol Yasir Hadibroto selaku Komandan Brigif-4, berangkat ke Sumatera Utara bantuan B/p KOPUR II/Rencong.

Rencana operasi Brigif-4 akan menyerang, merebut dan kemudian menduduki Malaysia. Pemberangkatan pasukan diatur secara bergelombang. Yonif F berangkat sebagai gelombang pertama,, dan gelombang kedua Yonif G yang bersama-sama dengan Ma Brigif, kemudian disusul oleh Peleton Penembak Mahir, kemudian baru Yonif F sebagai gelombang terakhir.

Yonif E, Yonif G dan Ma Brigif 4 berangkat sesuai rencana dengan menggunakan kapal laut. Setelah sampai di daerah Sumatera Utara, Yonif E berkedudukan di Pulau Rakyat, Yonif G berkedudukan di Pulau Batu, dan Ma Brigif 4 berkedudukan di Kisaran.

Embarkasi Menuju Penugasan Operasi Dwikora

Dalam rangka Operasi Dwikora Yonif E, Yonif G, dan Ma Brigif 4 yang telah berada di Sumatra mengadakan latihan indoktrinasi wilayah di daerah Sondiraya dengan pelatih dari separkoad Bandung. Sementara itu Peleton Penembak Mahir yang anggotanya gabungan dari batalyon batalyon Brigif-4 masih dalam latihan di Bandung.

Batal berangkat karena meletusnya pemberontakan G30S PKI 


Sekitar akhir bulan September 1965, setelah Peleton Penembak Mahir selesai latihan segera diberangkatkan menuju ke Sumatera Utara. Baru saja peralatan penembak mahir sampai markas KOPUR 2/ Rencong Jakarta karena menunggu kapal yang akan mengangkut ke daerah tugas, tiba tiba meletuslah pemberontakan PKI yang lebih dikenal dengan Gerakan 30 September atau G30S/ PKI.

Peleton Penembak Mahir dimanfaatkan untuk mengamankan Markas Komando Tempur 2/ Rencong. Setelah menerima perintah dari atasan, Peleton Penembak Mahir melanjutkan perjalanan menuju daerah tugas di Sumatera Utara. Sementara itu, Yonif F masih di pangkalan guna menunggu pemberangkatan pada gelombang terakhir. Akibat meletusnya pemberontakan G30S PKI maka pemberangkatan Yonif F dibatalkan.

Dikarenakan situasi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak menentu, dan tidak adanya pasukan, karena Brigif 5 sedang melaksanakan tugas Operasi Dwikora di Kalimantan Barat, sedangkan Brigif 6 pada waktu itu diragukan kesetiaannya, dan Yonif A/ Banteng Raider telah berada di Jakarta, maka Brigif 4 yang berada di Sumatera Utara pada tanggal 23 Oktober 1965 segera dipindahkan kembali ke Jawa Tengah, guna mengatasi situasi di Jawa Tengah dan daerah istimewa Yogyakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak