Pesona Alas Purwo, Mutiara di Ujung Timur Jawa

Konten [Tampil]

Lokasi Alas Purwo

Alas Purwo secara administratif menghampar di 2 kecamatan di kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, meliputi kecamatan Purwoharjo dan kecamatan Tegaldlimo di ketinggian 0 sampai 322 meter diatas permukaan laut. Alas Purwo ditahbiskan sebagai Taman Nasional pada tahun 1992. Kantor Balai Taman Nasional Alas Purwo terletak di kota Banyuwangi. Dari sinilah segala hal yang terkait pengelolaan Taman Nasional Alas Purwo dilaksanakan.

Alas Purwo mahsyur dengan keanekaragaman hayati yang khas, setidaknya lebih dari 700 jenis tumbuhan terdapat di sana tersebar di berbagai jenis hutan, dari hutan hujan dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove, hingga hutan tanaman. Inilah pesona dan potensi mengagumkan Alas Purwo.

Hutan Mangrove Bedul

Kawasan hutan mangrove seluas lebih dari 1000 hektar  ini merupakan tempat favorit beragam jenis burung air mencari makan dan berkembang biak.  Beberapa spesies burung migran mendiami kawasan ini di waktu-waktu tertentu. Di Oktober sampai dengan Desember, burung-burung air asik memanjakan diri berjemur dan mencari makan.  Tercatat kurang lebih 26 jenis mangrove yang tersebar di kawasan ini. Kesibukan masyarakat nelayan mencari ikan dan kerang, serta hilir-mudik wisatawan berperahu di akhir pekan, semuanya menjadi pertanda keharmonisan hubungan antara alam dan masyarakat sekitar.

Hutan Mangrove Pantai Bedul
Hutan Mangrove Pantai Bedul, foto via javasunrisetour.com

Penangkaran Penyu Ngagelan

Di Ngagelan, kita belajar tentang pelestarian penyu. Ratusan telur penyu dipendam di pasir penetasan. Setelah menetas, sebagian disimpan di kolam penangkaran untuk kepentingan penelitian. Dan sebagian besar tukik lainnya dilepaskan. Berenang menembus gulungan ombak, melewati berbagai rintangan.

Pantai Ngagelan Banyuwangi
Pantai Ngagelan yang juga menjadi tempat konservasi penyu, foto via ksmtour.com

Pantai Pancur

Secara kasat mata, Taman Nasional Alas Purwo terlihat datar, dengan topografi bergelombang ringan, dengan Gunung Lingga Manis berdiri kukuh dengan ketinggian 322 m diatas permukaan laut. Di perbukitan inilah terdapat puluhan gua, dengan beberapa mata air yang mengalir bebas sepanjang masa. Inilah pancur yang termasyur.

Wisata di Banyuwangi
Pancur, foto via shellyjayanti.blogspot.com

Gua Padepokan, Gua Istana, dan Gua Mayangkoro adalah 3 gua yang paling terkemuka di Taman Nasional Alas Purwo. Ketiga gua ini menjadi terkemuka lantaran diyakini memendam aura magis murni, berikut kekuatan supranaturalnya yang dahsyat. Para pengunjung kerap melakukan laku semedi di ketiga gua tersebut. Gua tersebut juga dihuni ribuan kelelawar, tercatat sekitar 17 jenis kelelawar pemakan buah dan serangga yang menghuni ketiga gua tersebut.

Tumbuhan khas yang mendominasi kawasan ini adalah bambu. sampai saat ini terdapat 10 jenis bambu yang telah teridentifikasi.  Hutan bambu merupakan jenis hutan dominan di Taman Nasional Alas Purwo karena mencangkup kurang lebih 40% dari luas hutan yang ada.

Pantai Plengkung

Pantai Plengkung atau biasa dikenal dengan sebutan G-land adalah tempat dimana peselancar kelas dunia berakrobat unjuk kebolehan. keunikan gulungan ombak di Pantai Plengkung yang tercipta lantaran hasil benturan raksasa antara ombak menjadi tantangan tersendiri bagi para peselancar mancanegara. 
Pantai Plengkung
Ombak pantai plengkung, surganya peselancar, foto via netz.id

Pura Luhur Giri Saloka

Alas Purwo tak bisa dilepaskan dari dimensi keramat yang melingkupinya. Kesan keramat Taman Nasional Alas Purwo terekspresikan pada keberadaan Pura Luhur Giri Saloka dan situs Kawitan. Pura yang dianggap paling sakral oleh mayoritas umat Hindu di seluruh pelosok Indonesia, lantaran Alas Purwo merupakan tempat dimana Pura Luhur Giri Saloka berada, pada awalnya diyakini sebagai tempat pertapaan bapak-bapak pemuka-pemuka Hindu yang di kemudian hari menyebarkan Hindu ke pulau Bali.

Pengalaman dan kesadaran beragama masyarakat Hindu di sekitaran taman Nasional alas Purwo tercermin dari laku ritualistik Pagerwesi. Ritus yang kerap menyedot perhatian khalayak dalam jumlah besar baik yang berlatar Hindu taat maupun oleh para petualang Hinduisme.

Padang Rumput Sadengan

Padang rumput Sadengan merupakan padang rumput dengan luas kurang lebih 84 hektar. Di sini aneka satwa liar berikut tingkah polah alamiahnya dapat teramati. Aneka satwa liar menjadi pemandangan mengesankan Taman Nasional Alas Purwo.

Padang rumput Sadengan, Banyuwangi,
Padang rumput Sadengan, Banyuwangi, foto via nativeindonesia.com

Pantai Trianggulasi

Pantai Trianggulasi menjadi daya tarik tersendiri di Taman Nasional Alas Purwo. Pantai Trianggulasi terletak sekitar 13 km dari pasar anyar. Pantai Trianggulasi merupakan salah satu pantai yang mempunyai formasi hutan pantai yang masih lengkap, didominasi jenis pohon Nyamplung, Bogem dan Pandan Laut.di lengkapi wisma sebagai sarana pendidikan dan penelitian. 
Pantai Trianggulasi
Pantai Trianggulasi yang mempesona, foto via banyuwangibagus.com


Alas Purwo adalah salah satu dari sekian banyak rimba legendaris yang ada di Indonesia. Di Taman Nasional Alas Purwo, kita tidak saja menjumpai keragaman hayati flora dan fauna, Namun lebih dari itu, Alas Purwo juga memiliki bobot sejarah sosial budaya Nusantara khususnya di Pulau Jawa. Alas Purwo mengandung kearifan lokal yang terbingkai dalam sebuah mahakarya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak