Perlawanan Malaka Menghadapi Portugis

Daftar Isi
Nusantara dengan kekayaan alamnya, termasuk dalam hal ini rempah-rempah, menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak negara-negara di Eropa yang berdatangan ke nusantara. Termasuk di antaranya yaitu Portugis.

gambar ilustrasi pertempuran laut

Kedatangan Portugis di Malaka

Dipimpin oleh Diego Lopez Sequerria, armada Portugis mendarat di Malaka pada tahun 1509. Kedatangan armada Portugis  ini untuk meminta izin berdagang kepada Sultan Mahmud Syah. Pada awalnya, Sultan Mahmud Syah menyambut baik kedatangan Sequeira. Namun, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan bahwa orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi Malaka. Sultan kemudian menyerang Sequeira dan mengusir kapal Portugis dari perairan Malaka.

Pada tahun 1511 armada Portugis di bawah Alfonso d'Albuquerque berhasil memukul balik kekuatan Malaka dan berhasil merebut Malaka, sehingga Sultan Mahmud Syah terpaksa menyingkir ke Pulau Bintan. Sultan Mahmud Syah akhirnya berjuang mengusir Portugis dari Malaka. Untuk memperkuat pasukannya Sultan Mahmud Syah meminta bantuan dari Kesultanan Islam yang ada di Jawa.

Perlawanan Demak Terhadap Portugis 1513-1527 M

Latar belakang perlawanan demak terhadap portugis
Penguasaan bangsa Portugis atas Malaka memicu perlawanan terhadap Portugis oleh kerajaan Demak  

Serangan Pertama Demak Melawan Portugis

Bantuan datang dari kesultanan Demak pada tahun 1513 dengan mengirimkan armadanya sebanyak 100 kapal dan 5000 tentara dari Jepara dan Palembang, dipimpin langsung oleh Pati Unus.
Pertempuran hebat terjadi di selat Malaka, dimana armada gabungan nusantara dan armada Portugis bertempur habis-habisan. Pada pertempuran pertama, 60 kapal demak berhasil dihancurkan oleh armada Portugis dan sebanyak 800 pasukan demak tewas di medan peperangan. Namun, serangan bersama ini gagal mengusir Portugis dari Malaka. Keberanian Pati Unus dalam memimpin penyerangan ke Portugis di Malaka, ia mendapat gelar Pangeran Sabrang Lor.


Serangan kedua Demak Melawan Portugis

Pada tahun 1521 Kesultanan Demak menyelesaikan pembangunan 375 kapal. Armada laut kesultanan Demak kembali melancarkan serangan kedua ke Malaka untuk membantu Sultan Mahmud Syah merebut kembali Malaka dari tangan Portugis.

Armada ekspedisi kedua Kesultanan Demak ini dipimpin kembali oleh Pati Unus yang saat itu telah diangkat menjadi Sultan Demak. Selama 3 hari 3 malam terjadi pertempuran hebat di malaka, baik di laut maupun di darat. Pada pertempuran sengit kali ini Pati Unus terbunuh di medan pertempuran. Posisi Pati Unus di Demak digantikan oleh Sultan Trenggana. Serangan kedua armada Kesultanan Demak ini juga belum berhasil mengusir Portugis di Malaka.

Serangan ketiga armada gabungan Demak, Aceh dan Melayu melawan Portugis di Malaka

Pada tahun 1550, atas permintaan Sultan Johor, Ratu Kalinyamat, puteri Sultan Trenggana mengirimkan bantuan sebanyak 40 kapal dan 4000 tentara untuk menyerang Malaka. Total sebanyak 200 kapal dari gabungan Armada Jepara, Melayu dan Aceh mengepung Malaka.

Armada kekuatan gabungan ini berhasil memukul mundur Portugis dan merebut sebagian besar kota Malaka. Keadaan berbalik ketika pasukan Portugis berhasil menyerang balik kekuatan armada gabungan. Prajurit-prajurit dari Melayu berhasil dipukul mundur ke kapal, sementara prajurit-prajurit Jawa dari Jepara tetap bertahan di daratan.

Setelah pasukan Portugis berhasil membunuh pemimpin pasukan Jawa dan menewaskan 2000 prajurit jawa barulah pasukan Jawa mundur ke kapal. Namun badai di laut mengakibatkan 2 kapal Jepara kembali terdampar di pantai  menjadi sasaran empuk Portugis. Lebih dari setengah pasukan Jepara gugur di medan pertempuran.

Serangan keempat armada gabungan Demak, Aceh melawan Portugis di Malaka

Tahun 1574, Ratu Kalinyamat kembali mengirimkan kapal bantuan untuk ekspedisi Kesultanan Aceh berjumlah 300 kapal serta kekuatan sebanyak 15.000 pasukan.  Setelah pengepungan dan pertempuran sengit selama 3 bulan. Dua per tiga pasukan Jepara gugur, hanya sekitar 5000 pasukan yang masih selamat dan kembali ke Jepara.

Namun serangan ini mengakibatkan kedudukan posisi Portugis di kepulauan Maluku terjepit karena bala bantuan yang diharapkan dari Malaka terhambat, sehingga Sultan Baabullah dari Ternate berhasil mengusir Portugis dari kesultanan Ternate pada tahun 1575


Azhar Titan Bukan siapa-siapa

Posting Komentar