Mengenal Kebiasaan Sehari-hari Orang Jepang

Konten [Tampil]
Jepang, seperti yang kita tahu masyarakatnya dikenal disiplin dan pekerja keras. Hal yang demikian yang menjadikan Jepang sebagai negara maju. Pasca menyerahnya Jepang di Perang Dunia II setelah  Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak dibom atom oleh Sekutu, semakin melecut semangat masyarakat Jepang untuk bangkit dari berbagai kesulitan.

Etos kerja dan kedisiplinan masyarakat Jepang yang menakjubkan membuat Jepang mudah bangkit. Para ahli menyebut hal ini sebagai keajaiban karena pertumbuhan ekonomi Jepang melesat dalam durasi dan skala yang melampaui ekspektasi orang-orang.

Saya sendiri belum pernah ke Jepang, tulisan "Mengenal Kebiasaan Sehari-hari Kehidupan Orang Jepang" saya rangkum dari buku  All About Japan karya Pitri Haryanti, Mpd, mari kita simak;

Kebiasaan Orang Jepang Saat Masuk Rumah

Saat akan masuk rumah, orang Jepang mengucapkan 'tadaima' kemudian membuka sepatu atau alas kaki di genkan. Orang Jepang umumnya langsung membalikkan sepatu dengan ujung sepatu mengarah ke arah pintu begitu naik ke genkan.

Kebiasaan Orang Jepang Saat Makan

Kebiasaan orang Jepang ketika makan

Makanan Jepang dikenal dengan istilah washoku atau Nihon shoku.  Ciri khas makanan Jepang yaitu umumnya lebih fokus pada citra rasa alami dari sebuah makanan dan keindahannya ketika disajikan. Sehingga muncul istilah 'me de taberu (makan dengan mata) yang berarti bahwa penyajian makanan di Jepang sangat indah dan menarik sehingga sayang untuk dimakan.

Di rumah keluarga Jepang, setiap anggota keluarga memiliki mangkuk nasi dan sumpit sendiri, dan tidak saling dipertukarkan dengan milik anggota keluarga yang lain. Mangkuk untuk ayah biasanya lebih besar daripada anggota keluarga lainnya. Sumpit yang dipakai bisa berupa sumpit kayu, sumpit bambu, atau sumpit sekali pakai. Dan cara menyimpan sumpit pun diletakkan dengan bagian pegangan mengarah ke sebelah kanan.

Macam-macam sumpit dan kegunaannya.

Berikut ini macam-macam sumpit dan kegunaannya.
  • Nuribashi: sumpit yang dipakai untuk makan sehari-hari.
  • Toribashi: Sumpit yang dipakai untuk mengambil makanan di piring yang sudah disajikan.
  • Waribashi: Sumpit yang mudah dibuang dan umumnya dipakai oleh tamu atau yang dipakai di restoran.
  • Saibashi (Sumpit panjang untuk memasak).
  • Iwaibashi yaitu sumpit yang dipakai  ketika ada perayaan. Bentuk sumpit ini berbeda dengan sumpit kebanyakan karena pada kedua ujung sumpit ini dua-duanya runcing.

Etika makan orang Jepang

Di setiap deerah atau negara sekalipun memiliki etiket makan yang kadang berbeda, tak terkecuali Jepang. Berikut ini beberapa etika makan orang Jepang yang perlu diperhatikan di antaranya:

  1. Pada saat makan mangkuk nasi diangkat, merupakan hal yang tidak baik di Jepang apabila makan nasi tanpa mengangkat mangkuk tersebut dari atas meja hanya dengan mendekatkan muka ke mangkuk nasi.
  2. Sumpit tidak boleh ditancapkan di atas nasi, karena posisi seperti itu merupakan sesaji orang Jepang untuk leluhur mereka atau dewa mereka.
  3. Hashiwatashi, Memberikan makanan dengan sumpit kepada orang lain kemudian orang tersebut menerimanya dengan mengambilnya lagi dengan sumpit 
  4. Neburibashi, tidak boleh menjilati sumpit .
  5. Tsukibashi, tidak boleh menusuk makanan seperti kentang dan sebagainya dengan sumpit 
  6. Mayoibashi, Tidak boleh memutar-mutar di atas piring untuk memilih makanan dengan sumpit 
  7. Komibashi, tidak boleh memasukkan makanan sampai penuh ke mulut dengan sumpit 
  8. Saguribashi, tidak boleh mencicipi sesuatu di piring dengan sumpit.

Kebiasaan orang Jepang ketika mandi

Pada umumnya orang Jepang mandi ketika malam hari dengan merendamkan diri di ofuro, sedangkan orang Jepang hanya mencuci muka saja pada pagi hari. Bagi orang Jepang, mandi bukan sekadar mandi, tetapi merupakan salah satu relaksasi melepas lelah setelah seharian melakukan aktivitas.

Biasanya sebelum masuk ofuro, orang Jepang membersihkan badan terlebih dahulu dan setelah itu baru masuk dan berendam di ofuro. Kebiasaan seperti itu, tidak hanya ketika masuk ofuro tetapi ketika mandi di pemandian umum (sentō) atau pun onsen.

Kebiasaan orang Jepang saat akan tidur

Ruang kamar tidur di Jepang ada yang bergaya barat dengan menggunakan beddo atau tempat tidur dan yang bergaya Jepang dengan menggunakan futon (kasur lipat). Kamar yang bergaya Jepang biasanya kosong dan untuk perlengkapan tidur semuanya tersimpan di dalam oshiire. Orang Jepang akan menggelar futon pada waktu dia akan tidur dan melipatnya begitu bangun tidur.


Kebiasaan orang jepang ketika membuang sampah

Untuk orang asing yang tinggal di Jepang, aktifitas membuang sampah merupakan hal yang paling merepotkan. Sebelum dibuang, sampah harus dipilah-pilah terlebih dahulu berdasarkan kategori yang telah ditentukan oleh pemerintah kota masing-masing. Misalnya sampah organik (moeru gomi), sampah anorganik (moenai gomi), sampah plastik, botol, kaleng, elektronik, buku atau koran dan sebagainya. Tidak hanya itu, jadwal pembuangan sampah untuk tiap jenisnya pun telah ditetapkan dan tidak boleh membuang sampah di luar jadwalnya. 

Sampah pun harus dimasukkan ke dalam kantong plastik yang biasanya dibedakan warnanya
untuk tiap jenisnya kecuali untuk koran, kardus, dan buku. Koran, kardus, dan buku harus ditumpuk dan diikat dengan tali tidak boleh digeletakkan begitu saja. Tidak hanya itu di beberapa daerah, di bagian depan plastik harus ditulis nama dan alamat si pembuang sampah sehingga apabila isi sampah tidak sesuai dengan ketetapan yang berlaku, sampah dikembalikan.

Demikian kebiasaan sehari-hari orang Jepang yang selayaknya kita tiru. Pengen tahu hal-hal lain seputar Jepang? silahkan beli buku All About Japan karya Pitri Haryanti, Mpd ini. Isinya menarik dan informatif lho.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak