Mukjizat Nabi Musa As; Selamat Ketika Masih Bayi Dihanyutkan di Sungai Nil

Konten [Tampil]
Kisah tentang mukjizat Nabi Musa As yang selamat saat dihanyutkan di Sungai Nil ini saya rangkum dari buku Kitab Terlengkap Mukjizat Para Nabi yang ditulis oleh Ustadz Rusdiyanto dan diterbitkan oleh penerbit Divapress Yogyakarta.

Nabi Musa, yang dilahirkan di Mesir saat Fir'aun berkuasa, memiliki seorang ibu yang bernama Yukabad, ada pendapat lain yang mengatakan namanya adalah Yuhanaz Bilzal. Nabi Musa memiliki saudara laki-laki yang bernama Harun, yang kelak diangkat sebagai nabi.

mukjizat nabi musa
Salah satu mukjizat nabi musa, membelah lautan dengan tongkatnya


Di antara 25 Nabi dan Rosul, hanya Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad yang diketahui memiliki banyak mukjizat. Seperti diketahui, Nabi Yusuf berdakwah di Mesir dan mengajak penduduk Mesir untuk beragama Tauhid. Namun, sepeninggal Nabi Yusuf, kepercayaan tentang tauhid oleh para elit penguasa pengganti Nabi Yusuf saat itu kemudian diganti menjadi banyak Tuhan. Dan pada akhirnya,  Fir'aun pun disembah sebagai Tuhan yang paling utama.

Agar kekuasaannya tetap langgeng, Fir'aun menetapkan aturan yang sangat aneh dan keji, yaitu dengan membunuh setiap bayi laki-laki yang baru dilahirkan. Namun kemudian, atas usul dari rakyatnya yang pintar di bidang ilmu ekonomi, aturan tersebut kemudian diubah. Pada tahun pertama, setiap bayi laki-laki yang baru lahir harus dibunuh. Kemudian, anak-anak yang lahir di tahun kedua dibiarkan tetap hidup,

Pada suatu masa, Ibunda Nabi Musa mengandung Nabi Harun, saat itu aturan yang menyatakan agar bayi laki-laki dibunuh  belum diberlakukan, sehingga kelahiran Nabi Harun dilakukan secara terang-terangan. Keadaan berbeda terjadi ketika Nabi Musa dilahirkan. Saat itu berlaku aturan bahwa bayi laki-laki yang dilahirkan harus dibunuh.

Sang ibu merasa sangat cemas dan khawatir jika anak yang sedang dikandung dan akan dilahirkannya kelak dibunuh. Maka, beliau pun melahirkan Nabi Musa dengan sembunyi-sembunyi. Hingga suatu malam yang penuh berkah, ia mendapatkan ilham dari Allah Swt., sebagaimana diabadikan dalam firman-Nya berikut:

وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّ مُوسَىٰ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي ۖ إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ

Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

Mendapatkan ilham seperti itu, sang ibu menghanyutkan Nabi Musa ke Sungai Nil dalam sebuah peti. Sungai yang saat itu membawa bayi mulia bergerak dengan tenang menuju istana Fir'aun. Pada pagi harinya, seperti biasanya, para pembantu Fir'aun mengambil air di Sungai Nil. Setelah selesai mengisi air di wadah- wadah mereka, mereka dikejutkan dengan ditemukannya sebuah peti. Lalu, mereka membawa peti itu ke hadapan istri Fir'aun.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak