Konten [Tampil]
Ritual Mendatangkan Hujan
Tari Ujungan atau biasa disebut Tari Sabet adalah seni tari tradisional yang bagi masyarakat Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara sangat efektif untuk mendatangkan hujan. Tarian ini terdiri atas dua penari sabet utama. Meski dua penari sabet itu didaulat menjadi petarung dan berusaha mengalahkan satu sama lain, namun tari Ujungan justru mengandung makna persahabatan dan silaturahmi.Tari Ujungan, ritual memohon hujan di kabupaten Banjarnegara, foto via ANTARA FOTO/Idhad Zakaria |
Ketika dua jagoan tadi siap bertempur, alunan musik dari gendang, kemong, terompet langsung membahana. Dengan langkah khas dan joget pencak tradisional, dua penari sabet itu memperlihatkan kepiawaian mereka. Dan adu kesaktian pun terjadi. Tongkat rotan yang mereka pegang sudah mulai berayun cepat, mencari sasaran pukulan pada bagian kaki, lutut, hingga mata kaki.
Penonton yang berada di tepi gelanggang adu perang mula persorak-sorai memberikan dukungan pada masing-masing jagonya. Kadang, mereka terlihat kecewa saat jagoannya ambruk di tangan lawan. Tak dipungkiri, suasana memang sempat memanas jika salah satu jagoan ambruk. Tapi, itu tidak berlangsung lama saat dua jagoan tadi saling berjabat tangan sebagai bentuk rasa sportivitas.
Mempererat Persahabatan
Pesan yang terkandung dari Tari Ujungan adalah silaturahmi dan persabatan. Oleh sebab itu, dalam aturan mainnya, salah satu pemain sabet harus berasal dari wilayah desa yang berbeda. Semakin banyak partisipasi luar daerah, makna silaturahmi dan persahabatan kian terasa. Jika warga di tiap desa berbeda tidak mengalami gesekan, maka tawuran dapat dihindari.
Tags
Budaya