Penyelesaian KKB di Papua Yang Tidak Kunjung Selesai

Konten [Tampil]
Sudah bertahun-tahun lamanya kita disuguhi berita tertembaknya aparat TNI atau Brimob di media massa, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata, dan sepertinya kejadian tersebut terus berulang dan berulang tanpa penyelesaian, buruknya lagi seringkali menyisakan cerita duka dengan gugurnya para penjaga negeri tersebut. Lalu mengapa persoalan KKB tersebut seperti berjalan di tempat, meskipun dari pihak aparat keamanan terus berguguran satu per satu? Berikut ini adalah opini pribadi saya;

Penyelesaian KKB di Papua Yang Tidak Kunjung Selesai


Pelanggaran HAM

Pelanggaran HAM selalu diteriakkan oleh sebuah Komisi yang konon menjadi pendekar HAM di negeri ini. Saya melihat lembaga ini seperti benalu dalam penegakkan kedaulatan di negeri kita tercinta ini. Jika disebut oposisi dia bukan partai politik, tapi setiap kebijakan yang dikeluarkan lembaga ini selalu bertolak belakang dengan apa yang dijalankan oleh Pemerintah. Ketika aparat TNI berhasil menewaskan anggota KKB, maka lembaga ini akan berteriak TNI melakukan pelanggaran HAM. Tapi sebaliknya ketika anggota TNI berguguran, lembaga ini bungkam pura pura tidak melihat.

KKB Punya Corong di Luar Negeri

KKB yang bercokol di Papua sejatinya mudah saja dibabat oleh aparat TNI/ Polri, tapi sebenarnya bukan itu masalahnya. Pemimpin pergerakan mereka saat ini tinggal di luar negeri, dan bergerilya untuk mencari perhatian dunia atas permasalahan Papua. Sebut saja namanya Benny Wenda, orang itu berusaha membawa persoalan Papua ke PBB. Kalau hal tersebut terlaksana, maka negara lain akan dengan mudah mengobok-obok tanah Papua.

Ancaman Embargo Persenjataan

Ketika dunia luar tahu TNI melakukan "Pelanggaran HAM" di Tanah Papua versi mereka, maka Negara pembuat senjata akan mengembargo suku cadang perlengkapan tempur TNI, ini yang membuat TNI sangat berhati-hati dalam menangani KKB. Kita bisa saja menggunakan pesawat COIN - Super Tucano buatan Embraer Brasil untuk menumpas gerombolan KKB, tapi bisa saja Amerika Serikat akan mengembargo suku cadang F-16, sekalipun F-16 tidak digunakan di Papua. Progres MEF tahap III sedang berjalan dengan baik, Industri persenjataan dalam negeri sudah menuju proses kemandirian, tapi proses kita belum selesai. Mungkin jika proyek KFX/IFX tidak mangkrak karena masalah pembiayaan dan Indonesia sudah berhasil membuat jet tempur sendiri, di saat itulah kita sudah punya taji.

Demikian, sedikit tulisan terkait Penyelesaian KKB di Papua Yang Tidak Kunjung Selesai, koreksi dan kritik silahkan tulis di kolom komentar




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak