Peristiwa Meletusnya G 30 S/PKI di Solo

Konten [Tampil]

Peristiwa Meletusnya G 30 S/PKI di Solo 

Pada waktu meletusnya G 30 S/PKI pemerintah Dati II Kodya Surakarta dipegang oleh Walikota Utomo Ramelan, seorang pejabat yang mendukung adanya Dewan Revolusi .dan mendukung G 30 S/PKI. Utomo Ramelan telah mengumumkan dibentuknya Pemerintah Dewan Revolusi Daerah Kodya Surakarta. Hal ini menyebabkan adanya penentangan dari pihak-pihak yang setia kepada negara R.I. dan Pancasila.

Peristiwa Meletusnya G 30 S/PKI di Solo
Penangkapan simpatisan PKI, foto via duta.co


Akhirnya terjadilah pertentangan antara pihak yang pro dan kontra Dewan Revolusi dan terjadilah pertentangan yang sengit. Kira-kira 23 orang telah dibunuh oleh PKI di pinggir Sungai Bengawan Solo. Hal ini menyebabkan semakin marahnya golongan yang anti Komunis.

Terjadilah penyerangan kepada kelompok komunis. Hal ini semakin bertambah gencar setelah datangnya bantuan RPKAD di Solo. Penyerangan terhadap para pendukung PKI semakin intensif sehingga golongan Komunis tidak bisa bertahan.


Upaya penumpasan PKI di Solo

Usaha penumpasan tersebut dipimpin oleh Kol. Sarwo Eddy, Kol. Yasir Hadibroto, dan lain-lain. Situasi Kota Solo semakin genting dengan datangnya Aidit, eks Kolonel Sukimo, dkk, ke kota Solo. Namun semuanya  dapat ditumpas dan dibunuh berkat adanya kerjasama antara ABRI, Rakyat dan Ormas serta Orpol yang anti Komunis.

Kota Solo telah tercatat dalam sejarah, karena di kota tersebut berhasil ditangkap sekaligus dibunuhnya tokoh utama G 30 S/PKI D.N. Aidit, yang pada waktu itu setelah melarikan diri dari Jakarta ke Solo, tertangkap di tempaf persembunyiannya di sebuah rumah yang berada di salah satu gang Sidorejo, Kainpung Sambeng, Kelurahan Mangkubumen, Solo.

Sumber: Kasmadi, Hartono and Sugito, AT. and Wijono, Wijono and Slamet, Slamet (1986) Monumen perjuangan Jawa Tengah. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak