Beling Malu, Sisi Kehidupan di Bali Yang Tidak Banyak Orang Tahu

Konten [Tampil]
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dari Sabang di ujung barat, hingga Merauke di ujung timur. Dan kali ini saya akan membahas tentang kebiasaan segolongan masyarakat tertentu di Bali. Bagi mereka yang tinggal di luar Bali mungkin belum mengetahui hal ini. Bahkan masyarakat yang tinggal di Bali pun tidak semua mengetahuinya.

Sisi gelap Kehidupan di Bali


Coba dahulu sebelum membeli

Orang menyebut kebiasaan ini sebagai Beling Malu (hamil sebelum nikah), yang berasal dari ungkapan sing beling sing juang (tidak hamil, tidak nikah). Praktik ini terjadi sebagai akibat pergeseran budaya yang bersinggungan dengan ekspektasi. Pada jaman dahulu beling malu ini aib, namun di sisi lain, jika menikah kemudian tidak memiliki keturunan juga akan membuat aib bagi kelurga tersebut.

Dengan adanya praktik ini, maka seorang laki-laki di Bali, ketika mencari istri, harus "mencoba" dahulu sampai calon istrinya hamil, lalu bagaimana jika tidak hamil? jawaban gelap saya adalah; si laki-laki ini akan mencari perempuan lain yang bisa dihamili untuk kemudian dijadikan istri.

Kembali pada perspektif masing-masing

Apakah ini merupakan sisi gelap kehidupan di Bali? ya itu saya kembalikan ke perspektif masing-masing, tidak perlu menjudge ini bagus ini jelek. Mungkin terlihat gelap, karena kesannya perempuan seperti direndahkan, Perempuan 'dicoba-coba' dulu, kalau tidak bisa hamil lalu dibuang dan ditinggal begitu saja. Tapi sekali lagi, kembali pada perspektif masing-masing.

Demikian artikel yang singkat ini semoga dapat menambah wawasan kita semua, sampai berjumpa kembali di artikel yang lain.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak