Awas, Jangan Pernah Tidur di Mobil Dalam Kondisi Mesin Nyala, Nyawa Taruhannya

Konten [Tampil]
Serius, judulnya bukan untuk menakut-nakuti. Sudah banyak kejadian di mana tidur di dalam mobil dalam kondisi mesin nyala, AC nyala, jendela tertutup rapat tanpa sirkulasi, berakhir dengan kematian. Seperti yang menimpa Pasangan (bukan) Suami Istri, yang meninggal dunia dalam kondisi tanpa busana, setelah "berbuat" di dalam sebuah mobil yang mesinnya menyala di dalam sebuah kapal penyeberangan.

bahaya tidur di mobil


Saya pun pernah mengalaminya, dan Alhamdulillah Sang Pencipta belum berkenan memanggil saya. Saat itu saya didera ngantuk yang teramat sangat, sementara tempat tinggal saya masih jauh, akhirnya saya menepi dan sejenak memejamkan mata, dan terlelap dengan kondisi mesin nyala, AC nyala dan jendela tertutup rapat. Ketika terbangun, seketika terasa pusing, badan sakit semua, keluar keringat dingin.

Lalu apa penyebab dari semua itu?

Keracunan gas CO (Karbon Monoksida) !!

Sebenarnya tidak hanya pada kendaraan bermotor, karbon monoksida juga dihasilkan dari pembakaran batu bara, kayu, genset,  atau peralatan rumah tangga yang menghasilkan gas. Kondisi ini bisa membahayakan, ketika gas yang dihasilkan tidak bisa keluar dari ruangan karena tidak ada sirkulasi udara.

Penyebab keracunan gas karbon monoksida

Mengutip dari alodokter.com, Keracunan karbon monoksida akan terjadi jika seseorang menghirup gas karbon monoksida dalam jumlah berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama. Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami keracunan karbon monoksida adalah:

  • Berada di tempat kebakaran
  • Berada di dalam satu ruangan tanpa ventilasi bersama mobil atau mesin generator yang dinyalakan
  • Berada di dalam mobil yang tidak bergerak, namun mesinnya menyala, dengan jendela atau pintu tertutup rapat, serta terdapat kebocoran pada knalpot atau sistem pembuangan gas
  • Berenang di area sekitar jet ski atau kapal yang mesinnya menyala
  • Menggunakan peralatan berbahan bakar minyak, arang, kayu, atau gas, yang tidak dipasang dengan benar di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk
  • Memasak di dapur yang tidak memiliki ventilasi
  • Membersihkan cat dengan cairan pembersih yang mengandung methylene chloride (dichloromethane)
  • Merokok shisha di ruangan tertutup

Pada saat seseorang terpapar atau menghirup gas karbon monoksida, kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini disebabkan karena gas CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin dan kemudian membentuk carboxyhaemoglobin (COHb).

Semakin banyak COHb yang terbentuk, maka akan semakin sedikit oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen (hipoksia).

Gejala Keracunan Karbon Monoksida

Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, sehingga seringkali seseorang tidak sadar ketika terpapar gas karbon monoksida. Beberapa gejala awal yang timbul akibat kondisi ini adalah:
  • Sakit kepala tegang
  • Merasa Pusing
  • Mual dan muntah
  • Rasa lelah
  • Sakit perut
  • Linglung
  • Sakit maag
Jika kondisi ini terus berlanjut dan semakin banyak gas karbon monoksida yang terhirup, maka akan muncul gejala atau keluhan lanjutan, seperti:
  • Hilang keseimbangan dan koordinasi tubuh
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Gangguan penglihatan
  • Sulit berkonsentrasi atau berpikir
  • Pusing yang semakin memberat
  • Pucat
  • Jantung berdenyut cepat.  
  • Kesadaran menurun hingga kehilangan kesadaran
  • Kejang

Pencegahan Keracunan Karbon Monoksida

Untuk mencegah keracunan karbon monoksida, khususnya di dalam mobil, lakukanlah beberapa langkah pencegahan berikut ini:

  • Jika terpaksa harus tidur di dalam mobil, maka matikanlah mesin dan bukalah sedikit jendela, untuk sirkulasi udara
  • Lebih baik keluar dari mobil ketika parkir di dalam basement gedung, karena sirkulasi udara di basement sangat buruk.
  • Jangan menyalakan mesin mobil di dalam garasi untuk waktu yang lama, meskipun pintu garasi terbuka.
Hal yang terlihat sepele, namun karena ketidak tahuan kita, dapat membahayakan nyawa kita. 

Semoga artikel ini bermanfaat, sampai berjumpa lagi di tulisan saya yang lain



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak