Meminta Sumbangan Pembangunan Masjid Di Tengah Jalan, Tidak Adakah Cara Yang Lebih Baik?

Konten [Tampil]

Artikel ini saya buat sebagai sikap kritis saya atas maraknya penggalangan dana untuk pembangunan masjid yang dilakukan di tengah jalan. Saya tidak bermaksud mencela atau nyinyir atas praktik penggalangan dana pembangunan masjid tersebut, karena saya juga muslim. Yang hendak saya kritisi adalah cara penggalangan dana tersebut.

sumbangan pembangunan masjid

Anda dapat perhatikan lingkaran paling kiri adalah masjid yang sedang dibangun, dan dua lingkaran kecil adalah petugas penggalangan dana.


Sumbangan Pembangunan Masjid

Di gambar kedua lebih miris, penggalangan dana dilakukan sekelompok anak muda yang nongkrong di tengah jalan (tidak tertangkap jelas di kamera karena resolusi kamera kecil dan foto lewat spion tengah).

Kembali ke fungsi bahwa jalan raya digunakan untuk kendaraan  melintas, bukan tempat untuk meminta sumbangan.

Alangkah lebih elegan bila panitia pembangunan masjid membuat proposal yang diajukan ke masjid-masjid yang ada di wilayah tersebut. Ada berapa jumlah masjid dalam satu kabupaten atau kota? sangat banyak. Daripada saldo infak jamaah menumpuk tidak terpakai, bisa digunakan untuk membantu pembangunan masjid yang memang membutuhkan.

Namun sayangnya, di sisi lain juga banyak sekali takmir masjid yang lebih suka "menimbun" saldo infak jamaah yang dibacakan di kutbah jumat, ketimbang dihabiskan dan memanfaatkannya untuk kemslahatan ummat. 

Saya yakin jika hal ini dilakukan, pembangunan masjid dapat dengan mudah terlaksana, tanpa harus meminta-minta sumbangan di jalan raya.

Demikian sedikit coretan atas kegundahan hati saya melihat maraknya penggalangan dana untuk pembangunan masjid yang dilakukan dengan cara yang menurut saya kurang pas dan cenderung merendahkan martabat Islam itu sendiri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak