Upacara Adat Batumuk Tihakng Dayak Kanayatn

Konten [Tampil]

Bagi masyarakat adat Dayak, rumah adalah sesuatu hal yang sangat penting. Selain sebagai tempat untuk berteduh, rumah adalah gambaran keberhasilan seseorang, karena membangun rumah merupakan tantangan terberat ketika berkeluarga nantinya.

Hal yang sama juga berlaku pada subsuku Dayak Kanayatn. Begitu pentingnya rumah pada subsuku ini, hampir semua rangkaian dalam proses pendirian rumah selalu memohon berkat kepada Jubata (Tuhan). Salah satunya adalah adat Batumuk Rumah, yakni adat memohon berkat untuk menancapkan tiang rumah.

Upacara Adat Batumuk Tihakng
Upacara Adat Batumuk Tihakng, Foto via kalimantanreview.com


Untuk melaksanakan ritual ini diperlukan beberapa bahan yang masih mentah (belum diolah) serta bahan yang sudah masak (bahan yang sudah diolah). Diantaranya ada Palantar (sesajen yang masih mentah), beras biasa, beras pulut, buah tengkawang, mata uang logam, ayam sebanyak 2 ekor (1 laki-laki, 1 betina), telur ayam, beras banyu, daun sirih lengkap dengan wadahnya, tumpi’ (kue adat yang sangat mirip dengan kue cucur), bontonk (sejenis tumpi’ berwarna putih), tungkat,  garam, poe (sejenis lemang), air dan wadahnya (tingarokng), tepung tawar, api, darah ayam yang dipotong, pabayo yakni sebatang bambu berukuran sekitar 30 cm yang dibelah 3 atau 5 dibuat sedemikian rupa sebagai tempat untuk menggantungkan sesajen yang sudah dimasak, beliung, dan pupu’ (beragam campuran sesajen yang diracik halus).

Bahan-bahan yang disajikan itu memiliki makna tersendiri. “Mata uang memiliki makna agar yang mendiami rumah mudah untuk mendapatkan mata pencaharian. Sedangkan buah tengkawang bermakna agar keluarga yang tinggal di rumah itu selalu dalam keadaan sehat. 

Buah tengkawang adalah buah yang dapat menghasilkan minyak. Sementara telur ayam memiliki arti agar rejeki selalu didapatkan dan selalu masuk ke dalam rumah yang baru itu. Dan api memiliki makna bahwa keluarga yang akan mendirikan rumah itu akan mendapat cahaya yang terang dalam kehidupannya.

Ritual adat Batumuk ini dimulai dengan memanggil roh Bujank Pabaras, ketika hari masih pagi. Setelah itu dilanjutkan dengan menyuguhkan hidangan berupa beberapa helai daun sirih lengkap dengan kapurnya dalam sebuah wadah kecil terbuat dari logam.  Saat prosesi inilah dijelaskan kepada para roh leluhur tentang maksud dan tujuan dari aktivitas menancapkan tiang rumah ini, 

Apabila prosesi menghidangkan daun sirih ini selesai dilaksanakan, ritual dilanjutkan dengan menyerahkan air untuk mencuci tangan. Maknanya adalah agar tempat yang akan didirikan rumah, menjadi bersih karena telah dicuci dengan air, 

Prosesi selanjutnya adalah Bapipis, yakni mengibas-ngibaskan ayam yang masih hidup pada lokasi yang akan didirikan rumah. Tujuan prosesi ini adalah untuk menyapu (mengusir) hal-hal yang tidak diinginkan. Ayam itu kemudian dipotong lalu dimasak. Darah ayam yang dipotong akan dioleskan pada tiang pertama rumah yang akan dihentak, tujuannya untuk membuang sial.

Sambil menunggu daging ayam dimasak, orang-orang yang bekerja menancapkan tiang akan disuguhi dengan tumpi’ (sejenis kue cucur) makanan adat khas Dayak Kanayatn. Hidangan tumpi’ ini dilengkapi dengan minuman teh atau kopi panas.

Ketika ayam yang telah dipotong sudah masak, dukun akan membunyikan  lonceng  beberapa kali, sebagai pertanda untuk memanggil dan memberi makan bagi para roh leluhur. Kemudian dilanjutkan dengan acara tepung tawar, terutama untuk menangkal segala hal-hal yang jahat dan menangkal sambaran petir pada setiap tiang rumah.

Setelah itu, dilakukan prosesi membagikan pupu’ dan memercikkannya pada tiang pertama rumah yang akan ditancapkan. Lalu digantunglah sebuah sesajen berukuran kecil pada pabayo yang ditancapkan di tengah lokasi. Tujuannya untuk meminta ijin kepada Jubata.

Beberapa saat kemudian lonceng kecil tersebut kembali dibunyikan. Pertanda bahwa acara makan bagi para roh leluhur ini sudah selesai. Acara ritual batumuk ini ditutup dengan makan bersama.


Sumber: kebudayaan-dayak.org

  

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak