HRD yang sering menghitung gaji karyawan pasti tak asing lagi dengan penghitungan PPh 21 sebagai bagian dari komponen penggajian. Namun, penghitungan PPh 21 sendiri tidaklah mudah. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung PPh 21. Bagaimana cara menghitung PPh 21 dengan sederhana?
Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) adalah jenis pajak yang diberikan
kepada penghasilan merupakan jenis pajak yang dikenakan terhadap penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain yang diterima
oleh karyawan yang bekerja dalam perusahaan. Karyawan ini disebut juga
sebagai Wajib Pajak.
Kendala Menghitung PPh21
PPh21 merupakan salah satu pajak yang harus dikeluarkan karyawan untuk keperluan negara. Namun, karyawan sebagai Wajib Pajak tidak secara langsung dibayarkan oleh karyawan kepada instansi terkait. Perusahaanlah yang memotong sebagian dari gaji karyawan untuk keperluan pajak tersebut.
Ada beberapa kendala dalam menghitung PPh21. Kendala tersebut dapat
menyebabkan gaji yang diterima tidak akan sama seperti yang seharusnya
karena perhitungan yang tidak tepat. Sedangkan dari perusahaan, citra atau
image dari perusahaan akan tercoreng. Apa saja kendala yang dimaksud?
Salah Menetapkan PTKP
PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah komponen pengurangan untuk menentukan berapa persen gaji yang dikenai pajak. Penetapan PTKP ini sangat beragam tergantung kondisi dan gaji yang diterima karyawan. Contohnya, PTKP karyawan yang belum menikah dan mempunyai anak pasti berbeda dengan PTKP karyawan yang sudah menikah dan mempunyai anak.
Adanya keberagaman penetapan PTKP untuk setiap kondisi karyawan ini
menyebabkan HRD sering melakukan kesalahan dalam menetapkan PTKP. Ketika
penetapan PTKP saja sudah bermasalah, maka akan berpengaruh kepada
perhitungan PPh21. Akibatnya, gaji yang diterima karyawan bisa tidak sesuai.
Keliru Entry Data Gaji
Seperti yang diketahui, gaji terdiri dari beberapa komponen seperti kehadiran karyawan, tunjangan, bonus, reimbursement, dan sebagainya. Jika ditotal, komponen gaji karyawan ini akan menghasilkan gaji kotor yang harus melalui proses perhitungan PPh21.
Bagaimana jika HRD keliru entry data gaji akibat perhitungan gaji dan pajak
penghasilan menggunakan cara manual? Tentu saja perhitungan pajaknya pun
juga akan bermasalah.
Data Karyawan Tertukar
Jumlah karyawan dalam perusahaan sangatlah banyak. Kemungkinan data
karyawan tertukar pun cukup besar bila perusahaan masih bertahan dengan cara
manual dalam proses administrasi HRD. Data karyawan yang tertukar akan
berpengaruh dengan proses perhitungan gaji karyawan yang akan berimbas pula pada proses perhitungan pajak
penghasilan.
LinovHR: Sederhanakan Perhitungan PPh21 dengan Cepat dan Akurat
Kendala dalam menghitung PPh21 sendiri cukup berat dan memakan waktu yang cukup lama. Untuk menyiasatinya, HRD dapat menggunakan Aplikasi HRIS dari LinovHR yang dapat memudahkan perhitungan PPh21 perusahaan Anda.
Anda tidak perlu lagi berkutat dengan tumpukkan kertas yang mengganggu dan menggunung, cukup gunakan aplikasi HRIS dari LinovHR, maka perhitungan PPh21 perusahaan Anda jauh lebih mudah untuk dilakukan.
Baca juga: Aplikasi HRIS LinovHR, memudahkan penghitungan PPh21
LinovHR merupakan vendor aplikasi HRIS terbaik yang mampu menyediakan
bantuan bagi perusahaan Anda yang kesulitan dalam memproses PPh21. Semua
data disimpan aman dan rahasia secara terpusat dalam cloud based server.
Anda pun tidak perlu khawatir adanya kemungkinan kebocoran atau manipulasi
data. Untuk informasi lebih lengkap, hubungi LinovHR sekarang juga!