Cara Menanam Lidah Buaya Untuk Rumahan dan Skala Perkebunan

Konten [Tampil]

Lidah buaya atau aloe vera merupakan tanaman yang masuk dalam famili xanthorrhoeaceae dan masuk genus aloe. Tanaman ini mudah ditemui di kawasan kering di Afrika. Namun tak usah jauh-jauh ke Afrika untuk dapat melihat lidah buaya, karena di Indonesia sendiri tanaman kaya manfaat ini sudah banyak dibudidayakan, baik untuk skala rumah tangga maupun untuk perkebunan skala besar 


Manfaat lidah buaya Untuk Kesehatan

Lidah  buaya mengandung zat untuk kebutuhan tubuh manusia, seperti Vitamin A, B1, B2, B6, B12, Vit E, dan Vitamin C. Tanaman ini dapat juga menyembuhkan penyakit diabetes, jantung, mengobati luka bakar dan sebagainya.

Cara menanam lidah buaya di dalam pot


Nilai ekonomi lidah buaya

Lidah buaya memiliki nilai ekonomi tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Lidah buaya dapat dikembangkan dan diolah menjadi sari lidah buaya, teh lidah buaya, es lidah buaya, bubur ayam lidah buaya, campuran herbal lidah buaya dan aneka rimpang, kosmetik seperti lulur dan pelembab dan lain sebagainya


Cara menanam lidah buaya

Penanaman lidah buaya tidaklah sulit, asal mengikuti tahapan-tahapannya. Penanaman lidah buaya dapat dilakukan di pot atau polybag, dapat juga ditanam di areal kebun untuk skala yang lebih besar.

Cara menanam lidah buaya di pot/ polybag

Untuk menanam di pot atau polybag ikuti tahapan sebagai berikut: 

1. Siapkan pot dan media tanam yang sesuai

Siapkan pot dan media tanam untuk lidah buaya yang akan Anda tanam. Disarankan menggunakan pot dari tanah liat karena lebih ramah untuk tanaman, juga ramah lingkungan. Pot dari tanah liat juga lebih dapat mengendalikan kelembaban dibandingkan dengan pot plastik.

Pilih pot yang memiliki banyak lubang untuk menghindari pembusukan akar tanaman ketika dilakukan penyiraman. 

Langkah selanjutnya adalah mengisi pot dengan media tanam


2. Tanam bibit lidah buaya

Siapkan bibit lidah buaya, kemudian tanam pada pot yang sudah dipersiapkan. Anda tidak perlu menggali media tanam terlalu dalam karena lidah buaya memiliki perakaran yang relatif lebih pendek dan menyebar di sekitar area yang mendekati permukaan tanah.
 
3. Siram lidah buaya sekali saja setiap 2-3 minggu
Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 kali seminggu, pastikan media tanam lidah buaya benar-benar kering sebelum melakukan penyiraman ulang. 
Ketika menyiram tanaman ini, pastikan tanah sepenuhnya basah dan air bisa mengalir bebas dari tanah. Jika terjadi penumpukan atau terlalu banyak air, daun lidah buaya dapat menguning dan mati.

4. Pastikan lidah buaya mendapatkan cukup sinar matahari
Taruh pot yang sudah Anda tanam lidah buaya di tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup.  Anda bisa membiarkan tanaman ini terpapar sinar matahari secara langsung sekitar 6-8 jam.
Jika Anda hendak menaruh lidah buaya di dalam rumah, pastikan agar pot lidah buaya berada dekat dengan jendela yang kena sinar matahari agar tanaman ini bisa bertahan hidup.

5. Berikan pupuk setahun sekali saja
Anda dapat memberikan pupuk pada tanaman lidah buaya, cukup sekali dalam setahun. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan atau sampah organik yang diolah menjadi kompos, atau Anda juga dapat membeli di toko pertanian atau toko online di internet. 

Penanaman lidah buaya pada areal kebun

Syarat tumbuh lidah buaya

Lidah buaya dapat tumbuh dengan baik pada kondisi area tanam yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Ketinggian : 0-10 m dpl;
  • Curah hujan tahunan : 2.500 – 4.000 mm/thn;
  • Suhu udara : 24 - 36 o
  • pH tanah : 3,5 - 5,5;
  • Jenis tanah : podsolik, organosol yang memiliki drainase yang baik;
  • Tumbuh baik pada dataran rendah dengan penyinaran matahari yang penuh;
  • Struktur tanah : subur, gembur, banyak mengandung
  • bahan organik 

Benih Lidah Buaya 

Untuk mendapatkan tanaman lidah buaya yang berkualitas, maka bibit yang digunakan pun harus berkualitas. Bibit didapatkan dari varietas unggul yang sama dengan indukannya yang berumur lebih dari 1 tahun. Bibit juga tidak memiliki cacat fisik dan berasal dari tanaman induk yang sehat yang berumur diatas 1 tahun dan anakan yang tumbuh di sekeliling tanaman induk dengan jarak antar anakan dengan pohon induknya 10–20 cm;

Kriteria anakan yang digunakan untuk benih:
  • tinggi anakan sudah mencapai 25–30 cm, 
  • jumlah pelepah 3-4 helai atau anakan yang berumur 1-2 bulan, 
  • besar anakan minimal sebesar ibu jari;
  • warna pelepah hijau dan perakaran sehat


Persiapan Lahan tanam Lidah Buaya

Sebelum melakukan penanaman lidah buaya pada areal lahan, pastikan lahan tersebut bebas dari sisa sisa tanaman lain/ tunggul/ akar tanaman pakis. Buatlah galian dengan hati-hati agar tidak menembus lapisan parit yang bisa menimbulkan asam sulfat. Buatlah saluran drainase dengan diameter bagian atas 100cm, diameter bagian bawah 75-80cm dengan kedalaman mencapai 75-100cm menyesuaikan kondisi lahan. 


Pembuatan bedeng/ galangan

Bedengan/galangan dibuat dengan panjang menyesuaika kondisi lahan. 
  • Untuk lebar bedengan 100 cm-120 cm atau 150 cm-200 cm;
  • Tinggi bedengan pada tahun pertama 20 cm – 25cm, tahun kedua 25 cm-35 cm;
  • Jarak antar bedengan/galangan : 100 cm - 150 cm (untuk 2 baris tanaman) atau 50 cm-100 cm untuk 1 baris tanaman;
  • Arah bedengan disesuaikan dengan arah aliran air. 
  • Tanah yang ada ditepi bedengan/galangan diambil untuk membumbun;
  • Lubang tanam ukuran 5 x 5 x 5 cm, jarak dalam barisan 70cm - 80cm dan jarak antar barisan 100 cm-150 cm.


Penanaman Lidah Buaya

Penanaman lidah buaya sebaiknya dilakukan pada pagi hari (pukul 07.00 - 10.00 WIB) atau sore hari (pukul 15.00 WIB), dengan jarak tanam dalam barisan 70 cm-80 cm, jarak antar barisan 100 cm-150 cm. Benih ditanam dengan cara dibenamkan pada lubang tanam sampai batas leher akar. 

Setelah tanaman berumur 10–15 hari dilakukan pengamatan. Apabila terdapat tanaman mati atau menunjukkan gejala mati segera lakukan penyulaman. 


Pemupukan Lidah Buaya

Agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh dengan subur, maka lakukan pemupukan;
  • Pupuk dasar yang digunakan adalah abu dan pupuk kandang (kotoran ayam) yang sudah matang masing-masing 250 gr/tanaman;
  • Tanah diaduk dengan abu dan pupuk kandang secara merata. Pupuk dasar ini diberikan 3–4 hari sebelum tanam;
  • Pupuk susulan yang diberikan berupa urea sebanyak 7,5-15 gr/tanaman, diberikan pada umur 1-2 bulan setelah tanam, KCL sebanyak 20-25 gr/tanaman, diberikan pada saat tanaman berumur 4-5 bulan setelah tanam;
  • Penambahan abu dan pupuk kandang yang sudah matang diberikan setiap 2-3 bulan sekali masing-masing sebanyak 2 ton/ha;
  • Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditaburkan di sekeliling tanaman kemudian ditutup dengan tanah.

Pemeliharaan Tanaman Lidah Buaya

  • Penyiangan yang dilakukan meliputi : penyiangan gulma, pelepah dan anakan. Penyiangan gulma dilakukan sebelum pemberian pupuk susulan (pupuk organik) atau sesuai dengan kondisi gulma, penyiangan dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan dan penyiangan pelepah dilakukan bersamaan waktunya dengan penyiangan anakan;
  • Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dengan menggunakan benih dengan umur yang sama;
  • Pelepah yang akan rebah tidak dianjurkan diberi penyangga tetapi dibuang;
  • Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma. Tujuan pembumbunan untuk mengubur batang yang telah tinggi agar tidak mudah rebah serta merangsang pertumbuhan akar baru. Pembumbunan dilakukan dengan memindahkan tanah yang ada di luar barisan tanaman sehingga bedengan akan terbentuk secara teratur;
  • Pemotongan ujung pelepah bertujuan untuk mempertebal pertumbuhan pelepah yang dilakukan 2 bulan sebelum panen;
  • Pelepah yang patah dan busuk dikumpulkan dan dimusnahkan dengan cara dibakar.

Pengelolaan organisme Pengganggu Tanaman

Hingga saat ini belum ada laporan terkait penemuan hama yang menyerang pada lidah buaya. Namun ada beberapa penyakit yang umumnya menyerang lidah buaya, antara lain: 

1. Penyakit Busuk Lunak

Penyakit busuk lunak diakibatkan oleh Pectobacterium (Erwinia chrysanthemi). Tanaman lidah buaya yang terserang penyakit busuk lunak memiliki gejala antara lain:
  • bagian daun dan pangkal batang busuk lunak seperti berair. 
  • Jika bagian pelepah dipotong akan mengeluarkan getah berwarna kuning dan berbau tidak sedap/busuk. 
  • Pada kondisi udara yang cukup panas dan lembab, penyebaran penyakit sangat cepat.  
 

Cara pengendalian penyakit busuk lunak:

Untuk pengendalian penyakit busuk lunak pada tanaman lidah buaya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengendalian pra tanam dengan kultur teknis dan pengendalian secara fisik/mekanis.

Pengendalian kultur teknis
  • Penggunaan bibit yang berasal dari kebun dan tanaman induk yang sehat;
  • Pengaturan waktu tanam, untuk daerah endemis,waktu tanam ditunda (kira-kira 2 minggu) setelah pengolahan tanah;
  • Membuat saluran drainase yang baik, agar kondisi kebun tidak terlalu lembab;
  • Melakukan sanitasi;
  • Monitoring secara teratur di pembibitan;
  • Meningkatkan daya tahan tanaman melalui pemupukan organik.

Pengendalian secara fisik/mekanis
  • Pemotongan bagian tanaman yang terserang kemudian dimusnahkan/dibakar;
  • Melakukan eradikasi pada bagian tanah yang terserang dan disekitar pertanaman dengan membuka tanah untuk mendapatkan penyinaran yang cukup, kemudian taburkan abu;
  • Memelihara kebun secara teratur dan intensif;
  • Menabur bibit dengan abu untuk mencegah perkembangan OPT.

2. Penyakit Busuk Pelepah Daun

Penyakit busuk pelepah daun diakibatkan oleh Sclerotium rolfsii. Tanaman lidah buaya yang terkena penyakit busuk pelepah daun akan memiliki gejala, di antaranyatanaman menguning dan layu, pelepah daun menjadi busuk. 

 
Cara Pengendalian Penyakit Busuk Pelepah Daun

Untuk pengendalian penyakit busuk pelepah daun pada tanaman lidah buaya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengendalian pra tanam dengan kultur teknis dan pengendalian secara fisik/mekanis.

Pengendalian kultur teknis
  • Penggunaan benih sehat yang berasal dari kebun dan tanaman induk yang sehat;
  • Pembuatan saluran drainase yang baik, agar air tidak tergenang;
  • Melakukan sanitasi dan pemeliharaan kebun secara teratur dan intensif;
  • Meningkatkan daya tahan tanaman melalui pemberian pupuk organik;

Pengendalian mekanis

Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan memusnahkan tanaman lidah buaya yang terserang, dengan cara dibakar dan tempat bekas penanaman diisolasi agar tanaman lain tidak tertular.

3. Tanaman yang kekurangan unsur kalium, 

Tanaman lidah buaya yang memiliki kondisi kekurangan unsur kalium sangat mudah terserang penyakit spot daun (ujung pelepah menjadi kering atau terdapat bercak-bercak hitam). Gejala ini disebabkan oleh Fusarium solani atau Alternaria alternate.

Cara Pengendalian :

Pengendalian Kultur teknis
  • Menggunakan bibit sehat yang berasal dari kebun dan tanaman induk yang sehat;
  • Membuat saluran drainase yang baik, agar air tidak tergenang;
  • Melakukan sanitasi dan pemeliharaan kebun secara teratur dan intensif;
  • Meningkatkan daya tahan tanaman melalui pemupukan organik;
  • Penambahan unsur hara.

Pemanenan Lidah Buaya

Anda dapat melakukan pemanenan pertama setelah tanaman lidah buaya memiliki setidaknya 15 pelepah dan bagian dalam/daging berwarna putih. Pemanenan lidah buaya dilakukan ketika cuaca panas, dengan cara menyayat pangkal pelepah menggunakan pisau. Lakukan pemanenan lidah buaya dengan hati-hati agar pelepah tidak patah/luka dan sayatan pisau tidak melukai batang tanaman;

Anda dapat melakukan pemanenan lidah buaya sampai tanaman mencapai umur 2-3 tahun dan selanjutnya Anda dapat melakukan peremajaan atau penanaman ulang.

Referensi: 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak