Pembibitan, Persiapan Lahan, Cara Menanam dan Pemeliharaan Tanaman Porang

Konten [Tampil]

Tanaman Porang merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang termasuk dalam kategori Amorphophallus Muelleri Blume.  Tanaman porang tumbuh dengan tangkai tunggal atau batang bercorak belang-belang hijau-putih.

Cara menanam Porang


Mengapa menanam Porang

Tanaman porang menjadi popular pada beberapa tahun terakhir ini karena toleran naungan, mudah dibudidayakan, mempunyai produktivitas yang tinggi, hama/penyakit yang menyerang relatif sedikit, permintaan pasar baik dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi

Syarat tumbuh porang

Jika Anda hendak menanam Porang, usahakan agar tanaman Porang Anda mempunyai kualitas yang baik. Untuk itu perlu diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman porang, antara lain:

  • Intensitas cahaya berkisar 60 – 70%
  • Di tanam di area dengan ketinggian 0 – 700 m Namun yang paling bagus pada daerah dengan ketinggian 100 – 600 m dpl.
  • Tanah yang ditanami gembur/subur dan tidak becek
  • Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-alang
  • Derajat keasaman tanah ideal antara pH 6 – 7.
  • Tingkat kerapatan naungan minimal 40 %. Naungan yang ideal antara lain; Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain.


Cara menanam porang

Budidaya porang dari katak

Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Dalam 1 kg katak umumnya berisi sekitar 100 butir katak.

Katak dikumpulkan pada masa panen, kemudian disimpan beberapa bulan hingga memasuki musim penghujan untuk langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan sebelumnya.


Budidaya porang dari umbi

Untuk umbi yang berukuran kecil, diambilkan dari tanaman Porang yang karena sudah terlalu rapat maka perlu untuk kita kurangi, agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.

Sedangkan untuk umbi  berukuran besar, umbi dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Ukuran umbi atau potongan umbi yang dijadikan bibit berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Makin besar potongan umbi yang digunakan sebagai bibit, akan meningkatkan tinggi tanaman (batang semu) dan hasil umbi.

Menggunakan bibit berupa ubi yang utuh juga menghasilkan ubi 45% lebih tinggi dibanding apabila menggunakan bibit berupa potongan ubi meski dengan berat yang hampir sama. Hal tersebut diduga terkait dengan perkecambahan yang lebih awal dan remification akar yang lebih baik apabila menggunakan bibit berupa ubi utuh. 


Budidaya Porang dari Biji

Selain budidaya porang dari katak dan dari umbi, Porang juga dapat dibudidayakan menggunakan biji. Biji diambil dari buah yang sudah masak. Biji disebar rata pada persemaian dengan media tanam pasir atau tanah yang remah dan halus, terlindung dari sengatan sinar matahari langsung dan dijaga kelembabannya dengan penyiraman. Tidak semua biji yang disemai dapat tumbuh, umumnya hanya sekitar 40%, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan tingkat kematangan buah. 

Apabila bibit telah tumbuh dan mencapai ketinggian 10-15 cm, bibit telah siap dipindah ke lapang. Umbi hasil panenan dari semaian biji, belum cukup besar dan belum layak dipanen. Pesemaian biji lebih dimaksudkan untuk mempersiapkan bibit pada musim berikutnya. 


Budidaya porang di lahan terbuka

Area yang banyak naungan pepohonan menjadi lokasi terbaik untuk budidaya porang. Namun, Porang juga dapat tumbuh dengan baik dan normal pada lahan terbuka, dengan catatan diberikan naungan buatan dari paranet untuk mengurangi intensitas sinar matahari agar tidak terlalu berlebih.

Adapun persiapan lahan porang yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut :

  • Lahan yang akan digunakan harus bersih dari gulma dan sisa tanaman 
  • Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 m sebagai batas balok
  • Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak
  • Buat jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
  • Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20x20x20 cm.
  • Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengn top soil, sedngkan untuk katak pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar ajir.
Untuk mencegah bibit menjadi rusak akibat serangan pathogen jamur tanah, sebaiknya pada saat sebelum melakukan penanaman, bibit direndam dalam larutan campuran fungisida mankozeb (0,2%) +insektisida monokrotofos (0,05%) selama 10 menit dan dikeringanginkan pada kondisi ternaungi selama 24 jam. 

Cara menanam porang yang benar

Tanaman porang paling baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November – Desember. Cara menanam porang yang benar adalah sebagai berikut:
  • Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas
  • Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang  
  • Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm

Jarak tanam Porang

Jarak tanam yang digunakan ditentukan umur panen yang dikehendaki. Apabila akan dipanen pada umur 8 bulan pertama, maka jarak tanam 30 cm x 30 cm sudah cukup. Tapi apabila dipanen pada periode panen tahun ke dua digunakan jarak tanam 45 cm x 45 cm. Bila dipanen pada periode panen tahun ke tiga maka perlu jarak tanam yang lebih lebar 60 cm x 60 cm. Menurut Jata et al. (2009) dengan menggunakan bibit berukuran 500 g akan memberi hasil tertinggi apabila ditanam pada jarak 90 cm x 90 cm

Pemeliharaan tanaman Porang

Tanaman porang merupakan tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan pemeliharaan yang intensif dengan cara:


Penyiangan tanaman Porang

Penyiangan tanaman Porang dilakukan dengan cara membersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh pada lahan tanam. Rumput liar ini bila tidak dibersihkan akan mengambil kebutuhan air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman Porang. 

Penyiangan dilakukan sebulan setelah penanaman umbi Porang. Selanjutnya, penyiangan dapat dilakukan kembali saat gulma tumbuh lagi. Gulma dapat Anda manfaatkan sebagai pupuk kompos dengan cara ditimbun terlebih dahulu dan dibusukkan.


Pemupukan tanaman Porang

Pemupukan dasar dapat Anda lakukan ketika pertama kali menanam Porang. Untuk pemupukan selanjutnya dapat Anda jadwalkan setahun sekali (pada awal musim hujan). Anda dapat menggunakan  pupuk urea sebanyak 10 gr/lubang dan pupuk SP 36, sebanyak 5 gr/lubang. Pemupukan tanaman porang dilakukan dengan cara ditanam di sekitar batang porang.


Pengamanan pohon pelindung

Porang merupakan tanaman yang butuh naungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan tanaman porang dapat tumbuh dengan baik.


Pemanenan tanaman Porang

Tanaman Porang siap untuk dipanen ketika terlihat tanda tanda berupa daunnya sudah mengering dan jatuh ke tanah. Di Indonesia, panen sebaiknya dilakukan pada musim kemarau sekitar bulan Mei sampai Juni.  Pemanenan Porang perlu dilakukan dengan berhati-hati untuk menghindari luka pada umbi. Pemanenan Porang dilakukan dengan cara menggali tanah di sekitar tanaman baru kemudian mengambil umbinya. 


Referensi:






Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak