Tanaman Porang merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang termasuk dalam kategori Amorphophallus Muelleri Blume. Tanaman porang tumbuh dengan tangkai tunggal atau batang bercorak belang-belang hijau-putih.
Mengapa menanam Porang
Syarat tumbuh porang
Jika Anda hendak menanam Porang, usahakan agar tanaman Porang Anda mempunyai
kualitas yang baik. Untuk itu perlu diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman
porang, antara lain:
- Intensitas cahaya berkisar 60 – 70%
- Di tanam di area dengan ketinggian 0 – 700 m Namun yang paling bagus pada daerah dengan ketinggian 100 – 600 m dpl.
- Tanah yang ditanami gembur/subur dan tidak becek
- Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-alang
- Derajat keasaman tanah ideal antara pH 6 – 7.
- Tingkat kerapatan naungan minimal 40 %. Naungan yang ideal antara lain; Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain.
Cara menanam porang
Budidaya porang dari katak
Budidaya porang dari umbi
Untuk umbi yang berukuran kecil, diambilkan dari tanaman Porang yang karena sudah terlalu rapat maka perlu untuk kita kurangi, agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.
Sedangkan untuk umbi berukuran besar, umbi dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
Ukuran umbi atau potongan umbi yang dijadikan bibit berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Makin besar potongan umbi yang digunakan sebagai bibit, akan meningkatkan tinggi tanaman (batang semu) dan hasil umbi.
Menggunakan bibit berupa ubi yang utuh juga menghasilkan ubi 45% lebih tinggi dibanding apabila menggunakan bibit berupa potongan ubi meski dengan berat yang hampir sama. Hal tersebut diduga terkait dengan perkecambahan yang lebih awal dan remification akar yang lebih baik apabila menggunakan bibit berupa ubi utuh.
Budidaya Porang dari Biji
Selain budidaya porang dari katak dan dari umbi, Porang juga dapat dibudidayakan menggunakan biji. Biji diambil dari buah yang sudah masak. Biji disebar rata pada persemaian dengan media tanam pasir atau tanah yang remah dan halus, terlindung dari sengatan sinar matahari langsung dan dijaga kelembabannya dengan penyiraman. Tidak semua biji yang disemai dapat tumbuh, umumnya hanya sekitar 40%, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan tingkat kematangan buah.
Apabila bibit telah tumbuh dan mencapai ketinggian 10-15 cm, bibit telah siap dipindah ke lapang. Umbi hasil panenan dari semaian biji, belum cukup besar dan belum layak dipanen. Pesemaian biji lebih dimaksudkan untuk mempersiapkan bibit pada musim berikutnya.
Budidaya porang di lahan terbuka
Area yang banyak naungan pepohonan menjadi lokasi terbaik untuk budidaya porang. Namun, Porang juga dapat tumbuh dengan baik dan normal pada lahan terbuka, dengan catatan diberikan naungan buatan dari paranet untuk mengurangi intensitas sinar matahari agar tidak terlalu berlebih.
Adapun persiapan lahan porang yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut :
- Lahan yang akan digunakan harus bersih dari gulma dan sisa tanaman
- Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 m sebagai batas balok
- Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak
- Buat jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
- Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20x20x20 cm.
- Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengn top soil, sedngkan untuk katak pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar ajir.
Cara menanam porang yang benar
- Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas
- Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang
- Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm
Jarak tanam Porang
Pemeliharaan tanaman Porang
Tanaman porang merupakan tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan pemeliharaan yang intensif dengan cara:
Penyiangan tanaman Porang
Penyiangan tanaman Porang dilakukan dengan cara membersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh pada lahan tanam. Rumput liar ini bila tidak dibersihkan akan mengambil kebutuhan air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman Porang.
Penyiangan dilakukan sebulan setelah penanaman umbi Porang. Selanjutnya, penyiangan dapat dilakukan kembali saat gulma tumbuh lagi. Gulma dapat Anda manfaatkan sebagai pupuk kompos dengan cara ditimbun terlebih dahulu dan dibusukkan.
Pemupukan tanaman Porang
Pemupukan dasar dapat Anda lakukan ketika pertama kali menanam Porang. Untuk pemupukan selanjutnya dapat Anda jadwalkan setahun sekali (pada awal musim hujan). Anda dapat menggunakan pupuk urea sebanyak 10 gr/lubang dan pupuk SP 36, sebanyak 5 gr/lubang. Pemupukan tanaman porang dilakukan dengan cara ditanam di sekitar batang porang.
Pengamanan pohon pelindung
Porang merupakan tanaman yang butuh naungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan tanaman porang dapat tumbuh dengan baik.
Pemanenan tanaman Porang
Tanaman Porang siap untuk dipanen ketika terlihat tanda tanda berupa daunnya sudah mengering dan jatuh ke tanah. Di Indonesia, panen sebaiknya dilakukan pada musim kemarau sekitar bulan Mei sampai Juni. Pemanenan Porang perlu dilakukan dengan berhati-hati untuk menghindari luka pada umbi. Pemanenan Porang dilakukan dengan cara menggali tanah di sekitar tanaman baru kemudian mengambil umbinya.
Referensi: