Matahari Terbit Dari Barat - Tinjauan Dari Sisi Ilmiah

Konten [Tampil]

Matahari terbit dari barat, apakah mungkin? Pertanyaan ini terasa aneh. namun bila kita mengkaji kitab Hadist, maka kita akan menjumpai permasalahan tersebut. 

Dalam hadist Muslim', sebagaimana diriwayatkan Abu Sarihah Hudzaifah ibn Asid Al-Ghifari r.a., "Nabi SAW. memperhatikan kami ketika sedang berbincang-bincang. Beliau berkata, Apa yang sedang kalian perbincangkan?' Kami menjawab, 'Kami sedang berbincang-bincang tentang Hari Kiamat. Beliau bersabda, Tidak akan terjadi Hari Kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda.

Lalu beliau menyebutkan, 

  • Duknan (asap yang meliputi manusia), 
  • keluarnya Daijal, Dâbah (binatang yang bisa berbicara), 
  • terbitnya matahari dari barat, 
  • turunnya lsa ibn Maryam a.s., 
  • keluarnya Yajuj dan Majuj, 
  • terjadinya tiga longsor besar (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, 
  • yang terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka"
Sepuluh tanda tersebut merupakan tanda-tanda Kiamat Kubra (besar), dan salah satu cirinya disebutkan terbitnya matahari dari barat. Pada medio 2000-an, banyak media Muslim yang menghubung-hubungkan hadist ini dengan fenomena retrograde motion.

Retrograde Motion

Matahari Terbit Dari Barat
Credit image: Post-gazzete.com


Retrograde Motion adalah gerakan yang berlawanan atau bertentangan dengan rotasi utama dari obyek yang menjadi pusat sistem. Dalam pembahasan ini, retrograde motion adalah gerak semu/ ilusi yang timbul sebagai kombinasi antara revolusi bumi relatif terhadap revolusi planet lain yang sama-sama bergerak mengelilingi matahari.

Hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan NASA yang dirilis pada 2003 terhadap pergerakan Planet Mars yang mengalami penurunan kecepatan dalam perjalanannya ke arah timur. Dalam beberapa minggu, planet ini goyah bergerak antara timur dan barat. 

Pada 30 Juli, pergerakan planet berhenti menuju arah timur. Namun, pada Agustus dan September, Planet Mars berubah ke arah berlawanan menuju barat. Hingga pada akhir September, Matahari mulai terbit dari barat di Planet Mars. Perubahan revolusi ini terjadi secara periodik setiap dua tahun sekali. 

Dari hasil pengamatan ini, sebagian kaum Muslim mengambil kesimpulan bahwa semua planet akan mengalami hal yang sama, termasuk Planet Bumi. Suatu saat, Bumi akan bergerak ke arah berlawanan dan suatu hari, Matahari akan terbit dari barat.

Fenomena perubahan arah gerak planet ini, dalam astronomi dikenal dengan fenomena retrograde  motion. Hasil pengamatan astronom menemukan bahwa benda langit yang mengalami retrograde  motion tidak hanya pada planet saja, namun benda-benda langit lainnya juga mengalami fenomena ini, seperti; matahari, ateroid, komet, bintang, bahkan black hole juga mengalami retrograde motion.

Sekilas memang tampak meyakinkan jika ditinjau dari sudut ilmiah, fenomena retrograde motion berkorelasi dengan periode revolusi planet.  Fenomena retrograde motion bisa diamati dari dua orbit planet yang mengitari satu obyek yang sama. Ketika satu titik dalam perjalanan revolusi, planet yang kita amati terlihat diam dan kemudian berbalik arah relatif terhadap horizon planet pengamat.  
Jadi, menghubungkan fenomena retrograde motion dengan penampakan Matahari dari barat tidaklah tepat. Karena, terbitnya Matahari dari barat atau timur berhubungan dengan rotasi Bumi dan efek retrograde motion tidak memengaruhi rotasi Bumi.

Penelitian tim NASA, sebagaimana dirilis pada 2003, mengungkapkan bahwa medan magnet Bumi tidak bersifat konstan. Perubahan medan magnet Bumi ini terjadi di dalam inti Bumi. Di inti Planet Bumi terdapat bola besi padat yang memiliki suhu setara dengan suhu permukaan Matahari, Inti Bumi bagian dalam memiliki besar sekitar 70% ukuran. Inti bumi berotasi dengan sudut 0.2 derajat busur per tahun dan lebih cepat dari bumi di atasnya.

Medan magnet Bumi berasal dari cairan besi yang merupakan cairan bermuatan listrik yang memiliki gerakan konstan. Pada inti luarnya memiliki pusaran yang diakibatkan oleh gaya Coriolis. Gerakan ini sangat proses yang disebut efek dinamo. Medan kompleks dan menghasilkan magnet melalui magnet yang dihasilkan inti Bumi ini keluar dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan yang disebut Sabuk Van Hallen. 

Berdasarkan perhitungan matematis dengan menggunakan persamaan magnetohydrodynamic, Glatzmaier dan Paul Roberts berkesimpulan bahwa perubahan kutub magnet bumi bisa terjadi dan membutuhkan waktu ribuan tahun sampai selesai. 
 
Perubahan polaritas magnet ini bisa diamati dari permukaan bumi, tetapi sebenarnya pergolakan justru terjadi pada bagian inti bumi. Perubahan polaritas kutub ini mempengaruhi rotasi bumi. Sehingga bisa dikatakan, matahari terbit dari barat adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi.


Pustaka:
50 Misteri Dunia Menurut Al-Quran, Andri Mesapati, Luki Andriansyah, Gemma A, Penerbit Mizania, 2016 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak