Mengetahui Perbedaan Sales dan Marketing
Bagi masyarakat awam yang tidak mendalami pemasaran biasanya akan bingung. Terkadang mereka tidak bisa membedakan antara sales dan marketing. Padahal, kedua istilah tersebut jelas berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan antara sales dan marketing. Yuk kita simak !
Bagi kita yang mempelajari ilmu bisnis, mungkin kita akan dapat membedakan antara istilah sales dan marketing. Namun bagi Anda yang kurang menguasai ilmu ini, pasti akan sulit membedakan istilah-istilah tersebut. Karena, inti dari sales dan marketing adalah menjual.
Perbedaan Sales dan Marketing
Definisi sales adalah menjual. Sedangkan marketing adalah suatu proses dimana perusahaan menanamkan nilai pada pelanggan dan membangun hubungan yang kuat. Itulah intinya. Perbedaan antara sales dan marketing akan terlihat pada poin-poin berikut:
1. Domain kerja
Sales harus menjual produk dan mengetahui pengetahuan produk, sedangkan sales juga merupakan ujung tombak perusahaan. Sumber pendapatan perusahaan berasal dari peran Sales. Perusahaan yang riset dan pengembangannya bagus dan memiliki manajerial yang efisien tetapi jika tidak memiliki sales yang baik, bisa dipastikan 100% bangkrut. Berbeda dengan perusahaan yang minim riset, manajerial biasa, tetapi sales yang hebat, sebagai imbalannya, perusahaan ini akan bertahan dan berkembang. Marketing memiliki area kerja yang lebih luas. Sedangkan Sales hanya memiliki satu bidang pekerjaan.
2. Wilayah kerja
Tujuan Sales hanya satu, penjualan. Ya itu saja. Sales langsung bertatap muka dengan pelanggan atau klien. Sedangkan Marketing berfungsi untuk membuat perencanaan. Perencanaan ini harus tepat sasaran. Mulai dari analisis pasar, perilaku pelanggan, promosi, event, bauran pemasaran, dan lain-lain.
3. Tanggung jawab
Sales bertanggung jawab kepada pelanggan. Jika mereka membutuhkan presentasi produk, Sales akan melakukan presentasi. Tugas Sales dibatasi sampai produk dibeli oleh pelanggan. Di sisi lain, tugas Marketing adalah bertanggung jawab kepada perusahaan. Ini tentang bagaimana perencanaan harus tepat sasaran, berhasil, dan mampu meningkatkan penjualan produk.
Jelas disebutkan bahwa tanggung jawab Marketing lebih besar daripada penjualan. Sebab, jika mereka melakukan kesalahan dalam perencanaan pemasaran, produk tidak akan laku. Sebagai contoh, Toyota adalah perusahaan global yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun di bidang otomotif. Meskipun Toyota adalah perusahaan besar, mereka juga melakukan kesalahan dalam perencanaan pemasaran.
Toyota pernah melakukan kesalahan pada line-up produk Toyota Sienta. Anda semua tahu tentang Toyota Sienta. Mereka salah dalam strategi penjualan dan positioning produk. Mereka berencana produk Sienta ditujukan kepada pembeli mobil pertama atau mereka yang belum pernah membeli mobil sebelumnya. Jadi jika ada keluarga yang pernah mengendarai sepeda motor, maka mereka adalah calon pelanggan yang ditarget untuk membeli Toyota Sienta.
Namun yang terjadi adalah, pembeli pertama justru lebih memilih membeli Avanza dan Calya. Sehingga Anda bisa memahami alasan di luar mengapa mobil Toyota Sienta jarang ditemukan di jalanan. Dengan kata lain, pembeli Sienta adalah pelanggan yang justru sudah memiliki mobil sebelumnya. Atau pelanggan tersebut membeli mobil ini sebagai mobil sekunder. Bisa untuk keperluan pick up anak atau plat nomor ganjil dan genap. Jelas bahwa segmen produk ini sangat kecil di Indonesia.
4. Hasil dampak
Dampak terburuk dari Sales adalah ketika mereka tidak dapat mencapai target perusahaan. Mereka tidak akan mendapatkan bonus penjualan dari produk tersebut. Sebaliknya, dampak kesalahan pemasaran seperti produk Toyota Sienta. Produk tidak laku terjual. Jelas merugikan perusahaan. Padahal kita mengetahui bahwa, Toyota Sienta tidak memiliki pesaing di segmennya.
Nah dari penjelasan di atas sudah pada paham ya beda antara Sales dan Marketing, sampai ketemu lagi di artikel yang lain.
Posting Komentar