Ide Penemuan Kondom, bermula dari Penemuan dan pematenan karet vulkanisir Charles Goodyear, yuk simak kisahnya
Bagi jutaan orang, gambaran tentang kondom yang menua di dalam dompet atau seorang pemuda yang gugup mendekati konter apotek untuk membeli alat perlindungan pribadi kini sudah tidak asing lagi.
Membeli kondom, metode kontrasepsi penghalang kehamilan, sering kali merupakan ritual bagi kaum muda, tetapi ini merupakan cara yang berharga untuk mencegah kehamilan pada usia berapa pun. Kondom juga digunakan sebagai perlindungan terhadap penyakit menular seksual dan penyakit terkait HIV.
Kondom biasanya terbuat dari karet atau lateks dan tersedia dalam berbagai ukuran. Beberapa memiliki spermisida atau aditif pelumas. Statistik menunjukkan kondom memiliki tingkat keberhasilan 98 persen dalam mencegah kehamilan, bila digunakan dengan benar.
Penemuan dan pematenan karet vulkanisir pada tahun 1844 oleh Charles Goodyear membuka jalan bagi kondom sintetis modern. Berkat bahan baru, bentuk perlindungan yang relatif murah menjadi tersedia.
Selama beberapa dekade berikutnya, kemajuan dalam desain dan bahan kondom, termasuk pengembangan lateks dan spermisida, membuat penggunaan meluas dan secara signifikan mengurangi insiden penyakit dan konsepsi yang tidak diinginkan.
Pada tahun 1980-an, setelah popularitasnya menurun karena munculnya alat kontrasepsi oral untuk wanita, kondom sekali lagi mendapat perhatian global karena perannya yang direkomendasikan dalam memerangi virus penyebab AIDS.
Pada tahun 1987, ahli bedah umum AS menganjurkan penggunaan kondom sebagai tindakan pencegahan penting terhadap penyebaran penyakit, dan pentingnya dan pengaruh "baju besi" pribadi dipulihkan.
Posting Komentar