Penyebab dan Upaya Pencegahan Polusi Udara

Konten [Tampil]

 Ada beberapa kabar baik yang muncul selama pandemi Covid-19, salah satunya adalah langit biru yang bisa terlihat di beberapa kota besar yang biasanya tertutupi oleh asap polusi. Hal ini terjadi karena sejumlah pabrik berhenti beroperasi dan kendaraan di jalan juga dibatasi, sehingga kualitas udara menjadi lebih baik.

Namun sayangnya, setelah pandemi berlalu, kegiatan pabrik kembali dimulai dan kendaraan bermotor kembali memadati jalan, sehingga polusi udara kembali terjadi. Asap dari pabrik dan knalpot kendaraan kembali memenuhi udara, menunjukkan bahwa masih banyak orang yang kurang peduli terhadap lingkungan dan tidak memperhatikan pentingnya menjaga kualitas udara yang bersih.

Padahal, polusi udara dapat menyebabkan banyak bahaya bagi kesehatan manusia, terutama pada sistem pernapasan. Bahkan menurut World Health Organization (WHO), polusi udara yang rendah pun dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Lalu apa saja penyebab polusi udara?

Penyebab polusi udara

Penyebab dan Upaya Pencegahan Polusi Udara


Penyebab polusi udara dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu polutan partikulat yang dihasilkan dari kegiatan industri, transportasi, dan bahkan kebakaran hutan. Dan jenis yang kedua adalah polusi udara akibat gas, seperti CO dari pembakaran yang tidak sempurna, SO2 dari bahan bakar yang mengandung sulfur, NOx dari bahan bakar yang dibakar dengan oksigen udara, dan O3.

Asap dari pabrik menjadi salah satu sumber utama polusi udara, terutama karena banyaknya zat kimia yang dihasilkan dan dikeluarkan dalam jumlah besar melalui cerobong asap yang sangat besar. Selain itu, asap pabrik juga dapat meningkatkan risiko pemanasan global dan mengganggu lingkungan sekitar.

Aktivitas penambangan juga dapat menyebabkan polusi udara, terutama pada saat penambangan dilakukan menggunakan alat berat. Proses penambangan tersebut akan melepaskan debu dan bahan kimia ke udara, sehingga dapat menyebabkan pencemaran udara yang cukup besar.

Kendaraan bermotor juga menjadi penyumbang utama polusi udara, terutama karena semakin banyaknya pengguna kendaraan setiap tahunnya. Saat jalanan dipadati oleh kendaraan, kita bisa melihat kondisi udara yang kabur dan berbau tidak sedap akibat asap kendaraan.

Pembakaran lahan yang dilakukan secara besar-besaran juga dapat menyebabkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Di Indonesia, sejumlah daerah sering diserang kabut asap yang cukup tebal karena pembakaran lahan yang dilakukan secara tidak terkontrol.

Selain itu, penggunaan listrik berlebihan juga dapat menjadi penyebab polusi udara karena produksi listrik di Indonesia masih mengandalkan batu bara yang menghasilkan limbah pada saat pembakaran. Limbah tersebut dapat menyebabkan pemanasan global dan berbahaya bagi lingkungan.


Cara Mengurangi Pencemaran Udara Menurut Ahli Lingkungan

Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Institut Teknologi Bandung telah memberikan sejumlah langkah yang dapat diambil untuk mencegah pencemaran udara. Menurut Prof. Puji Lestari, Ph.D., seorang Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, langkah pertama yang harus diambil adalah mengidentifikasi sumber polusi, kemudian mengukur level pencemaran yang ditimbulkan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengendalikan pencemaran udara:

  1. Mengurangi emisi
  2. Membiasakan daur ulang
  3. Mendesain ulang kegiatan yang lebih ramah lingkungan
  4. Implementasi produksi bersih
  5. Pengelolaan end of pipe (limbah) yang ramah lingkungan

Kita semua memiliki tanggung jawab dan peran dalam menjaga lingkungan, terutama udara yang bersih. Sikap abai kita terhadap lingkungan akan menjadi bom waktu yang suatu saat nanti akan meledak dan menyebabkan kerusakan pada bumi akibat ulah manusia.

Mari kita mulai dari diri sendiri untuk lebih peduli terhadap lingkungan, agar bumi tetap sehat untuk ditinggali.


Artikel ini ditulis ulang dari environtment-indonesia.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak