Mixue vs Momoyo: Duel Raksasa Es Krim dan Teh Murah, Siapa yang Paling Laris?

Table of Contents

Mixue vs Momoyo


Pernahkah Anda bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang menguasai pasar es krim dan minuman teh berharga terjangkau di Indonesia? Saat ini, hampir di setiap sudut kota, kita bisa menemukan dua merek yang mendominasi, Mixue dan Momoyo. Dengan strategi harga yang sangat ramah di kantong, keduanya telah berhasil merebut hati jutaan konsumen.

Namun, di antara dua raksasa ini, siapa yang benar-benar memimpin dalam hal popularitas dan jangkauan? Mari kita telusuri pertempuran sengit ini dari balik layar.

Mixue: Raksasa yang Tak Terbendung

Mixue Ice Cream & Tea, merek yang didirikan di Tiongkok pada tahun 1997, memulai ekspansinya di Indonesia pada 2020 dengan gerai pertamanya di Bandung. Sejak saat itu, Mixue melesat bak roket. Pada akhir tahun 2022, mereka telah memiliki lebih dari 300 gerai di Indonesia , dan jumlah ini terus bertambah hingga melampaui seribu gerai. Jaringannya membentang luas, dari Palembang  hingga lebih dari 55 gerai di Jakarta saja. Bahkan, secara global, Mixue diperkirakan memiliki lebih dari 45.000 lokasi pada Maret 2025, melampaui raksasa dunia seperti McDonald's dan Starbucks. Kehadiran mereka yang masif membuat Mixue menjadi pemimpin pasar yang tak terbantahkan.

Rahasia di balik kesuksesan Mixue terletak pada model bisnis waralaba yang unik. Pendapatan utama perusahaan tidak berasal dari biaya waralaba, melainkan dari penjualan bahan baku dan peralatan langsung kepada mitranya. Mixue mengelola rantai pasokan yang terintegrasi secara vertikal, bahkan memproduksi bahan-bahan inti seperti sirup dan produk susu sendiri, yang memungkinkan mereka menjaga biaya tetap sangat rendah. Strategi ini menciptakan siklus yang menguntungkan: setiap gerai baru tidak hanya memperluas jangkauan, tetapi juga meningkatkan pendapatan perusahaan pusat, yang pada akhirnya memungkinkan harga produk tetap terjangkau dan menarik lebih banyak mitra.
Di sisi pemasaran, Mixue sangat piawai memanfaatkan kekuatan viral. Maskot Snow King yang menggemaskan dan jingle yang mudah diingat telah menjadi fenomena budaya. Kampanye ini memicu gelombang meme dan konten organik di media sosial, terutama TikTok dan Twitter, yang berhasil menciptakan efek Fear of Missing Out (FOMO) di kalangan konsumen.

Momoyo: Pesaing Agresif dengan Pertumbuhan Fenomenal

Meskipun Mixue mendominasi, Momoyo telah muncul sebagai pesaing yang paling relevan. Momoyo adalah pendatang baru yang didirikan pada tahun 2022 dan membuka gerai pertamanya di Indonesia pada April 2023. Hanya dalam waktu tiga bulan, Momoyo mengklaim telah membuka 300 toko , sebuah kecepatan ekspansi yang fenomenal. Mereka bahkan telah mulai berekspansi ke Filipina dan Malaysia.

Momoyo berupaya membedakan dirinya dari Mixue tidak hanya melalui kecepatan, tetapi juga melalui pengalaman produk yang berbeda. Jika Mixue dikenal dengan es krimnya yang creamy dan sangat manis , Momoyo menawarkan rasa yang lebih seimbang, halus, dan tidak terlalu manis. Selain itu, banyak konsumen yang memuji porsi cone Momoyo yang lebih besar. Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya terletak pada harga, tetapi juga pada preferensi rasa dan pengalaman yang ditawarkan.

Di balik ekspansinya yang cepat, Momoyo juga menghadapi tantangan. Meskipun banyak ulasan positif yang memuji rasa "manisnya pas" , ada juga keluhan mengenai kebersihan gerai, pelayanan yang kurang ramah, dan ketersediaan menu yang tidak konsisten. Tantangan ini akan menjadi kunci bagi Momoyo untuk membangun loyalitas pelanggan yang kuat di masa depan.

Duel Rasa: Manis vs. Seimbang

Ketika kita membandingkan produk andalan mereka, harga es krim dasar Mixue dan Momoyo sering kali sama, yaitu Rp 8.000. Namun, perbedaan esensialnya terletak pada rasa dan porsi. Mixue dikenal dengan porsi es krimnya yang "royal" dan memenuhi gelas, sementara Momoyo menonjolkan ukuran cone yang lebih besar.

Ulasan konsumen menunjukkan bahwa para penggemar Mixue menyukai rasa manisnya yang kuat dan tekstur creamy, yang sering kali membuat mereka ketagihan. Di sisi lain, Momoyo menarik bagi mereka yang mencari rasa yang lebih ringan dan seimbang. Perang rasa ini membuktikan bahwa kedua merek berhasil menarik segmen konsumen yang berbeda dalam pasar yang sama.

Kesimpulan: Siapa yang Benar-Benar Laris?

Setelah mengupas tuntas semua aspek, jawabannya jelas: Mixue adalah yang paling laris dan memiliki dominasi pasar yang tak terbantahkan di Indonesia. Keunggulan mereka didasarkan pada skala jaringan gerai yang jauh lebih luas, penetrasi pasar yang mendalam, dan model bisnis yang sangat efisien.

Meskipun demikian, Momoyo tidak boleh dipandang sebelah mata. Kecepatan ekspansinya yang fenomenal menjadikannya pesaing paling relevan dan patut diperhitungkan. Momoyo berhasil menantang Mixue dengan fokus pada diferensiasi produk dan pengalaman pelanggan yang berbeda.
Pada akhirnya, persaingan antara Mixue dan Momoyo bukan lagi sekadar tentang siapa yang memiliki lebih banyak gerai, tetapi siapa yang bisa memenangkan loyalitas konsumen. Mixue mungkin memimpin dalam hal jumlah, namun Momoyo telah menunjukkan bahwa inovasi, kualitas, dan pemahaman terhadap preferensi konsumen dapat menjadi kunci untuk merebut hati pasar di masa depan.

Posting Komentar