Kesibukan menjelang Idul Fitri dan rutinitas yang menyita waktu
Daftar Isi
Kesibukan menjelang Idul Fitri
Yes, seminggu ini nggak posting artikel sama sekali, namun bukan karena sibuk ke mall atau ke Tanah Abang seperti emak-emak lagi belanja baju. Saya sibuk karena pekerjaan real life saya sebagai marketing di sebuah perusahaan packaging di Pasuruan, Jawa Timur. Saya juga sibuk benerin artikel di website direktori pengisian oksigen karena banyak sekali artikel yang tidak memenuhi kaidah SEO-nya Yoast.
Menonton kebodohan warga 62, foto: metro.tempo.co |
Tahun ini tidak ada libur lebaran, mudik juga dilarang sama kantor. Ngeyel? siap-siap kena SP dan tidak diijinkan masuk selama 14 hari. Tapi masih lumayan lah, perusahaan masih ngasih THR sama bingkisan lebaran. Masih banyak perusahaan di luar sana yang tidak lebih baik kondisinya, bahkan banyak yang merumahkan karyawannya, ada yang PHK juga.
Mudik? lupakan saja
Ya, C-virus benar-benar memporak-porandakan tatanan ekonomi dan sosial di negara penuh ketidakpastian ini. Negara di mana presidennya melarang mudik, namun membolehkan pulang kampung. Mudik dilarang, tapi angkutan umum dioperasikan. Negeri di mana sebagian masyarakatnya patuh berdiam diri dua bulan lamanya di rumah, sebagian lainnya uyel-uyelan di mall, di Tanah Abang, buat belanja baju baru buat Lebaran. Jadilah, pandemi ini entah kapan berakhir.Pengen ikutan jadi masyarakat yang ndablek itu, tapi saya takut membawa C-virus ke kampung halaman saya. Takut, ibu saya sudah sepuh, tidak sekuat generasi yang muda-muda. Ya sudahlah, lebih baik di sini saja, yang penting ibu saya sehat.
Kapan pandemi berakhir
Berakhirnya pandemi C-virus ini masih misteri, baru ada ramalan berdasarkan perhitungan matematis di sejumlah lembaga riset dan kalangan akademisi. Dari yang seharusnya awal Mei, mundur ke Juni, mundur lagi ke September. Ada pula yang menyatakan, pandemi di negara api ini bisa jadi baru tahun depan berakhirnya. Semua itu kembali pada kedisiplinan warga, serta ketegasan pemerintah.Yang pasti, Indonesia saat ini yang terburuk dalam penanganan C-virus, jika dibandingkan negara tetangga. Indonesia perlu kebijakan tangan besi, agar pandemi C-virus ini segera berakhir.
Indonesia, TERSERAH
Posting Komentar