Operasi Gerakan Banteng Nasional-GBN | Penumpasan DI/TII di Jawa Tengah

Konten [Tampil]
Untuk meningkatkan Operasi Penumpasan DI/TII di daerah Pekalongan, Kolonel Gatot Subroto selaku Panglima Divisi III/Gubernur Militer III mengeluarkan instruksi siasat Nomer : 130/PS/KS/MOB/ 1979. tanggal .30 Desember 1949 guna membentuk Komando Operasi Satuan Tugas Gabungan.

Gerakan Banteng Nasional
Monumen Gerakan Banteng Nasional, Photo via Google

Kemudian pada bulan Januari 1950 dibentuklah Komando Operasi Satuan Tugas yang disebut Komando Operasi Gerakan Banteng Nasional yang terkenal dengan nama G.B.N. dengan Staf Komando berkedudukan di Slawi sebagai Komandan Gerakan Banteng Nasional ditunjuk Letkol M. Sarbini.

Gerakan Banteng Nasional/ GBN adalah Komando Operasi Satuan Tugas Gabungan yang satuan tempurnya terdiri dari Satuan-Satuan Tempur Divisi Siliwangi, Divisi Diponegoro dan Divisi Brawijaya. Tujuan utama dibentuknya Komando Operasi Gerakan Banteng Nasional adalah untuk memisahkan antara Darul Islam Amir Fatah di daerah Jawa Tengah dengan Darul Islam Kartosuwiryo di Jawa Barat dan kemudian menghancurkan sampai ke akar-akarnya.

Operasi penumpasan DI/TII dilancarkan terus menerus sehingga tidak ada kesempatan istirahat bagi DI/TII, sedang ruang gerak mereka makin sempit dan karena tekanan-tekanan yang terus menerus dari pihak TNI, moril DI/TII makin merosot. Keadaan demikian berlangsung terus sampai bulan Agustus 1950.

Karena pukulan terus menerus yang dilancarkan oleh TNI, akhirnya kekuatan DI/TII menjadi kocar kacir, banyak yang terbunuh dan tertawan, maka DI/TII mulai melakukan teror terhadap rakyat. Gerakan Operasi dari TNI terus berjalan sehingga mengakibatkan kekuatan DI/TII secara Operasionil lumpuh.


Baca juga:
Penumpasan DI/TII di Jawa Tengah | Penumpasan Pemberontakan Angkatan Oemat Islam (AOI) di Kebumen
Penumpasan DI/TII di Jawa Tengah | Mengakhiri Pemberontakan DI/TII

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak